Advertisement

BREAKING: Kasus Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo

Anisatul Umah
Minggu, 15 Mei 2022 - 15:07 WIB
Arief Junianto
BREAKING: Kasus Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo Ilustrasi sapi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ditemukan di Kulonprogo. Penyakit itu menyerang seekor sapi dan seekor domba.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan kasus tersebut ditemukan di Pandowan, Kapanewon Galur.

Advertisement

"Hanya ditemukan satu kasus di Pandowan dari gejala yang ditemukan diambil sampel terhadap dua sapi dan dua domba. Hanya satu yang positif. Satu sapi dan satu domba," ujarnya kepada Harianjogja.com, Minggu (15/5/2022).

Menindaklanjuti temuan ini, sudah dilakukan langkah-langkah untuk isolasi ternak di Pandowan. Antisipasi penyebaran dilakukan dengan pengobatan dan desinfektan di kandang-kandang.

Menurutnya secara umum di wilayah Kulonprogo masih aman. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan di seluruh sentra ternak di Kulonprogo.

Komunikasi informasi dan edukasi juga terus dilakukan kepada peternak, baik melalui media teknologi informasi maupun pertemuan di tingkat petani.

Setidaknya ada tujuh gejala klinis dari PMK. Di antaranya ada luka lepuh di rongga mulut, gusi dan lidah, lalu ada luka lepuh di area kuku kaki dan ambing susu, air liur berlebihan atau mulut berbusa.

Kemudian demam tinggi 39-41 derajat Celcius, tidak mau makan, sulit berdiri atau pincang, dan nafas cepat.

"Peternak jangan panik. Penyakit tidak menular ke manusia. Segera laporkan ke Pusat Kesehatan Hewan [Puskeswan] terdekat kalau ada gejala," ujar dia.

Penularan PMK bisa terjadi melalui kontak antarhewan dengan perantara udara dan barang yang terkontak hewan. Dampak dari penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada hewan.

Lurah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Olan Suparlan mengatakan upaya pencegahan dilakukan dengan cara meminimalkan masuknya ternak dari luar daerah.

"Pantau ternak-ternak atau lalu lintas ternak antarwilayah atau antarprovinsi. Seandainya terdapat ternak yang sakit dengan ciri-ciri PMK tersebut sebaiknya dikembalikan ke daerah asal dikarantina dan diobati," ucap pedagang ternak sapi di Kulonprogo tersebut.

Dia menjelaskan langkah antisipasi bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kadang, memberikan perawatan yang sehat, dan jika sempat ternak dikeluarkan dari kandang setiap hari satu atau dua jam agar tidak lembab.

"Dan diberikan vaksin agar tidak terkena penyakit atau PMK tersebut. Ini langkah-langkah yang harus diperhatikan," ujar dia.

Apalagi, kata dia, sebentar lagi akan ada lebaran Iduladha di mana akan banyak sapi dan kambing yang diperjualbelikan. Dia meminta agar pihak terkait bisa melakukan pengecekan kesehatan.

"Sehingga sapi dan kambing dipastikan sehat sebelum dikonsumsi. Kewaspadan harus ditingkatkan," ujar dia.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari Kulonprogo, Yayuk Widyaningsih mengatakan pada awalnya peternak merasa khawatir. Tapi setelah diberi pengertian bahwa PMK bisa sembuh dan tidak berbahaya untuk manusia peternak menjadi lega.

Upaya pencegahan dilakukan agar PMK tidak menular dan meluas dengan melakukan penyemprotan desinfektan. Juga selalu menjaga kebersihan kandang dan disuntik vitamin untuk menjaga imun dari ternak.

"Pada awalnya peternak ya kecewa, khawatir. Tapi setelah diberi pengertian dari dinas peternak sedikit lega," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement