9 Domba di Sleman Positif PMK
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Sedikitnya sembilan ekor domba milik seorang warga di kandang kelompok di Kapanewon Berbah, Sleman, dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemkab Sleman kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli ternak dari luar daerah.
Advertisement
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan hasil temuan tersebut telah dikonfirmasi oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates pada Sabtu (20/5/2022). Balai memeriksa sampel yang dikirimkan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman menyusul laporan satu ekor domba yang menunjukkan gejala sakit.
"Jadi pada 6 Mei kemarin, seekor domba dilaporkan gejala sakit, diare, kurang nafsu makan, ujung bibir bengkak dan merah dan terdapat keropeng basah yang ditangani oleh puskeswan setempat. Kemudian setelah observasi, diambil sampel swab untuk diuji PCR PMK," ujarnya.
Dari uji sampel swab domba pertama tersebut, BBVet Wates mengonfirmasi positif PMK. Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman bersama dengan BBVet Wates telah menginvestigasi lapangan dan mengambil sampel swab dan serum darah.
Dari 15 sampel yang diujikan di BBVet Wates, hasilnya sembilan domba dinyatakan positif dan enam lainnya negatif. Dari hasil penelusuran dari pemilik domba, dua domba yang positif tersebut belum lama ini dibeli dari Kabupaten Bantul dan dijadikan satu kandang dengan tujuh domba lainnya.
"Dari keterangan pemilik domba tersebut dibeli dari warga di daerah Bantul pada 30 April. Tetapi satu hari sebelumnya domba itu baru datang dari Garut, Jawa Barat. Jadi bisa dikatakan penularan kasus PMK ini akibat ternak dari luar Sleman," ungkapnya.
Dari temuan tersebut, Kustini menegaskan Pemkab Sleman telah melakukan langkah penanganan terpadu semenjak ditemukan laporan ternak sakit hingga dinyatakan positif, di antaranya dengan memberikan pengobatan suportif berupa vitamin A, D, E, desinfeksi peralatan dan area kandang setiap hari.
"Kami juga sudah minta agar kebersihan kandang diperhatikan. Karena hal itu juga bisa jadi mula awal penyakit yang kemudian bisa menyerang hewan ternak. Alhamdulilah, satu ekor domba yang awalnya positif kondisinya sudah baik dan mau makan. Delapan ekor lainnya tidak bergejala dan dalam kondisi sehat," katanya.
Populasi ternak di Kabupaten Sleman saat ini mencapai 99.929 ekor yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba dan babi. Ada sekitar 820 kelompok ternak mulai dari sapi potong, sapi perah, kambing, domba dan babi yang semuanya diawasi Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman.
Berkaca dari kejadian tersebut, Kustini meminta agar peternak maupun masyarakat di Sleman untuk sementara waktu tidak membeli hewan ternak dari luar Sleman. Peternak juga diminta melakukan desinfeksi rutin di kandang mandiri maupun kelompok untuk mencegah timbulnya penyakit.
"Kami juga telah membuat tim monitoring dan pengawasan lalu lintas ternak untuk pengawasan dan melibatkan unsur-unsur terkait agar bisa melakukan respon cepat terhadap laporan masyarakat di tiap kapanewon," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement