Advertisement
Dampak Sekolah Daring, Penguasaan Materi Siswa Kulonprogo Tertinggal Hingga 30%

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sekolah daring yang berjalan selama pandemi Covid-19 berdampak pada ketertinggalan siswa di Kulonprogo dalam menangkap materi pelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan ketertinggalan siswa rata-rata 25%-30%.
Advertisement
BACA JUGA: Terbilang Tinggi, Jumlah Kecelakaan di Kulonprogo Capai 70 Kasus di Bulan Mei
Ketertinggalan siswa dalam menangkap materi pelajaran menurutnya menjadi masalah serius selama masa pandemi.
“Dari hasil evaluasi kami yang tahun lalu, terutama selama empat semester kami berkesimpulan bahwa penurunan capaian penguasaan materi oleh murid rata-rata 23 persen, 25 persen, sampai 30 persen,” ungkapnya di DPRD Kulonprogo, Senin (23/05/2022).
Menurutnya pembelajaran daring tidak maksimal di beberapa tempat akibat beberapa persoalan seperti ketersediaan sarana prasarana, sinyal, dan lainnya.
“Kami mengevaluasi dan ketemu angka itu. Ini menjadi catatan mengejar ketertinggalan ketika pertemuan tatap muka sudah dilakukan,” ujar dia.
Pembelajaran, kata Arif, harus dilakukan dengan optimal dan lebih kreatif. Artinya di dalam menyampaikan materi ke murid, guru harus selektif materi-materi yang substansial.
“Jadi mereka harus punya cara yang paling inovatif, agar anak-anak atau siswa jadi paham tentang substansi materi pelajaran tertentu. Memang agak berat dalam waktu yang singkat ini,” tuturnya.
Dia mencontohkan ketertinggalan dialami siswa kelas III. Sebelumnya saat kelas I dan kelas II mereka belajar secara daring. Ini menjadi tantangan berat bagi guru kelas III untuk melakukan remidi atau tidak.
BACA JUGA: Puluhan Karya Kriya Dipamerkan di TBY, Pengunjung Bisa Nonton Secara Luring
Waktu yang dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan menurutnya tergantung dituasi. Jika pengajar bisa lebih kreatif serta inovatif, mengejar ketertinggalan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Kepala SMAN 1 Galur, Lestari Asih Partiwi mengatakan selama pandemi ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama, beberapa siswa yang belum punya handphone dan beberapa lagi handphone-nya masih berbarengan dengan orang tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
Advertisement