Jalan di Kota Jogja Diusulkan Jadi Jalur Searah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–DPRD Kota Jogja mengharapkan solusi yang konkret berkaitan dengan kemacetan yang kerap terjadi di masa akhir pekan dan periode liburan panjang di wilayah setempat. Jalanan di Kota Jogja diusulkan searah semua.
Ketua DPRD Kota Jogja, Danang Rudiyatmoko, mengatakan kondisi macet sewaktu akhir pekan lalu tentu saja jadi persoalan yang serius. Karakteristik Jogja yang jadi wilayah transit wisatawan membuat penumpukan kerap terjadi di wilayah ini. Oleh karenanya perlu kebijakan yang tepat untuk mengatasi persoalan itu.
Advertisement
"Akhir pekan panjang beberapa kali ini tentu saja menjadi persoalan yang serius karena karakteristik Jogja sebagai lokasi transit wisatawan sebelum mereka melakukan kunjungan ke daerah di DIY. Saya kira ini bukan jadi persoalan pemkot semata tapi bagaimana mendistribusikan pusat transit. Ini juga harus mulai dipikirkan," kata Danang, Kamis (26/5/2022).
Menurutnya perlu kerja sama yang baik antara Pemkot Jogja dan Pemda DIY dalam melakukan rekayasa lalu lintas. Apalagi ada rencana kawasan Malioboro akan dijadikan pedestrian penuh. Tentu saja hal ini akan berdampak pada jalur penyangga lain yang berada di seputaran Malioboro.
"Ini juga perlu dirancang rekayasa lalu lintas untuk menampung wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi maupun rombongan agar bisa ditempatkan di suatu titik yang representatif dan tidak terlalu jauh. Harus dibicarakan secara komprehensif antara pemkot dan pemda," ungkapnya.
Danang menambahkan periode libur panjang akhir tahun nanti bisa jadi gambaran oleh Pemkot Jogja untuk merumuskan kebijakan yang tepat supaya di tahun berikutnya tidak ada lagi persoalan macet saat libur panjang. Dia juga mengimbau agar kebijakan daerah lain yang berhasil menata lalu lintas kota dapat dijadikan pedoman agar ditetapkan di wilayah setempat.
"Beberapa waktu lalu saya ke Medan dan di pusat kotanya itu seluruhnya satu jalur. Memungkinkan tidak di Jogja dibuat seperti itu. Ini hal saya kira menjadi kajian, tanpa harus melebarkan luas jalannya karena di Jogja kan sudah sangat sulit," katanya.
Di sisi lain, dia berpendapat bahwa mesti ada lokasi transit baru bagi wisatawan di sejumlah titik destinasi wisata. Hal ini dilakukan untuk memecah kepadatan lalu lintas dan beban kendaraan bisa tersebar tidak hanya di wilayah Jogja.
"Perlu dirancang bagaimana area wisata ini sekaligus membuka pusat transit baru yang lebih, tentu saja membutuhkan kerja sama penataan kawasan yang lebih komprehensif. Sehingga wisatawan nanti di Jogja akan menggunakan moda transportasi yang bisa menghubungkan di kota sehingga tidak membebani lahan atau jalan," jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja Agus Arif Nugroho menyampaikan suatu rencana kebijakan tentunya membutuhkan studi kelayakan yang komprehensif agar berhasil. Pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan studi banding ke sejumlah tempat yang dinilai berhasil melakukan penataan lalu lintas.
"Suatu program atau rencana fisik tentunya perlu feasibility study, akan kami lakukan untuk proses penataan," ujarnya.
Menurut Agus, penerapan jalur satu arah juga telah diberlakukan di seputaran kawasan Malioboro. Skema giratori atau arah jarum jam telah diberlakukan sejak akhir tahun 2020 lalu. "Untuk one way kan memang sudah kami lakukan di lingkar Malioboro," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
Advertisement
Advertisement