Perjalanan: Hom Pim Pah, Pameran Seni Lukis di Greenhost Boutique Hotel
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Greenhost Boutique Hotel merangkul 12 seniman lokal yang tergabung dalam Jurusan Seni Rupa Murni Pascasarjana ISI Yogyakarta angkatan 2020, menggelar pameran lukisan di Green Art Space, Senin (30/5/2022) – Rabu (29/6/2022). Pameran bertajuk Perjalanan: Hom Pim Pah, memamerkan 21 lukisan.
Karya-karya yang dipamerkan menceritakan perjalanan masing-masing seniman. Pameran dibuka oleh Dosen ISI Yogyakarta sekaligus pemenang penghargaan Prince Claus Award dan UNESCO Prize, Heri Dono, dan Penulis Pameran ini, Ignatius Suluh Putra.
Advertisement
Perwakilan dari Pameris, Laksmi Shitaresmi mengatakan, pameran ini merupakan pameran pertama di 2022 yang diadakan Kelompok Seni Rupa Murni Pasca Sarjana ISI Yogyakarta angkatan 2020.
“Sebelumnya kami lebih memanfaatkan kelompok sebagai ruang diskusi dan bertukar informasi seni. Tema Perjalanan: Hom Pim Pah ini merupakan ekspresi kami di dalam menceritakan perjalanan masing-masing seniman dalam arti seluas-luasnya yang diekspresikan dalam bentuk karya seni lukis," ujar Laksmi.
HR Corporate Ayom Group, Krishna Prima Atmaji mengatakan saat ini ekonomi mulai menggeliat, termasuk berbagai kegiatan seni. Greenhost juga memiliki filosofi Ngayomi, Ngayemi, dan Ngayahi.
"Ini termasuk Ngayahi yang ada, dengan kolaborasi ngayahi komunitas lokal," ujar Krishna.
Corporate General Manager Ayom Group, Vivie Elizabeth mengatakan sejak lama Greenhost Boutique Hotel, yang mengusung konsep mindfulness sangat aware dengan seni-seni karya seniman lokal.
"Kami sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada kami sebagai venue penyelenggara," ujar Vivie.
Heri Dono mengatakan, para seniman yang berpameran ini memiliki tanggung jawab menjadi maestro. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Greenhost yang memberi fasilitas tempat. Ruang yang ada saat ini menurutnya menjadi satu sejarah. Tidak berarti harus menunggu 100 tahun lagi.
“Sejarah itu adalah hari ini, dan gerakan Dadaisme di Eropa itu mulai dari cafe, para ilmuwan, filsuf dan lainnya berkumpul dan merumuskan mengenai pemikiran seni waktu itu. Mudah-mudahan estetika yang ditawarkan pada pameran ini memberi wacana baru bagi masyarakat. Bahwa estetika tidak statik namun dinamik. Kita harus melihat perkembangan konsep seni rupa yang terbarukan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
Advertisement
Advertisement