Tetap Produktif, Lansia Jadi Pengingat Generasi Muda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Masyarakat lanjut usia atau lansia diharapkan tetap mandiri dan produktif sehingga dapat menjadi pengingat para generasi muda saat ini. Puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 DIY digelar di Kompleks Museum Benteng Vredeburg Jogja, Selasa (31/5/2022).
Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Kepala Dinsos DIY Endang Patmintarsih, SH., M.Si, Ketua DPRD DIY Nuryadi, S.Pd, pejabat dari Pemkot Jogja, Komda Lansia dan ratusan lansia perwakilan lima kabupaten dan kota di DIY.
Advertisement
Selain seremonial, kegiatan itu diisi dengan semarak pentas yang menampilkan para lansia. Mulai dari Gejok Lesung yang dibawakan oleh Proses Guyub dari Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul. Kemudian senam lansia yang diikuti gabungan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) lansia, pendamping, mitra kelanjutusiaan sebanyak 100 orang.
Kemudian dilakukan penyerahan bantuan Bansos JSLU untuk 1000 sasaran lansia secara simbolis diberikan oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X. Penyerahan bansos untuk lanjut usia terlantar dan sandang bagi lansia dalam panti swasta dengan jumlah 100 sasaran diserahkan oleh Ketua DPRD DIY Nuryadi. Adapun bansos untuk bantuan home care dengan jumlah 700 sasaran lansia secara simbolis diserahkan oleh Kadinsos DIY Endang Patmintarsih. Bansos home care ini diampu oleh 11 LKS di DIY. Selain itu diserahkan pula bantuan perlengkapan kamar bagi lansia dengan jumlah 50 sasaran.
Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X dalam sambutannya mengatakan peringatan HLUN 2022 mengambil tema lansia sehat Indonesia kuat mengandung makna yang positif. Tema itu mengingatkan bahwa lansia harus tetap mandiri dan terus produktif dalam mengisi kehidupannya dengan harapan para lansia juga menjadi Insan bermanfaat bagi sesama manusia. Dengan demikian lansia akan menjadi pengingat bagi para generasi muda.
"Sistem nilai Indonesia menempatkan lansia pada posisi terhormat hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi generasi muda agar kelak menjadi lansia yang sehat aktif dan bermartabat, layaknya sosok pembangun peradaban," ucap Paku Alam X dalam sambutannya.
Ia menambahkan orang tua yang telah berusia lanjut merupakan sumber nasehat dan restu sehingga harus dihormati dan mendapatkan kebahagiaan terutama dalam lingkungan keluarga. Sebutan sesepuh menunjukkan bahwa lansia sangat bisa menjadi teladan hidup sekaligus cucuk lampah dalam mengarungi kehidupan sekaligus meneruskan peradaban di bumi Indonesia.
Ia menambahkan di Indonesia masih banyak keluarga tiga generasi yang hidup di bawah satu atap maka. Hal ini sebagai peringatan serta membawa pesan bahwa generasi muda harus berhikmat kepada orang tua sesuai tradisi bangsa. "Dengan harapan seperti itulah saya menyambut baik dan ikut mensyukuri Puncak acara peringatan Hari lansia Nasional Tahun 2022 hari ini di Jogja," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih, SH., M.Si sebagai penyelenggara acara menjelaskan puncak acara HLUN 2022 di DIY diikuti oleh 1.000 orang. Secara tatap muka peserta langsung datang ke Benteng Vredeburg, sedangkan daring mengikuti lewat streaming Youtube. Sehinga para lansia yang berasal dari 47 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di DIY bisa ikut merayakan. Pelaksanaan HLUN 2022 terdiri atas kegiatan seremonial webinar zoom meeting dan live streaming, pertunjukan kesenian para lansia DIY dan senam lansia. Selain itu di hari yang sama digelar serasehan bertajuk Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia serta penyerahan bantuan sosial secara simbolis.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dan penghargaan terhadap lanjut usia. Selain itu memberikan apresiasi kepada pihak terkait tentang penyelenggaraan kegiatan lanjut usia di seluruh DIY," ujarnya.
Selain itu, HLUN 2022 ini juga diharapkan dapat mendorong pelembagaan nilai masyarakat dalam membangun dinamika pelayanan lanjut usia dengan menguatkan peran dan fungsi Posyandu Lansia. Kemudian untuk mensinergikan peran stakeholder dalam perubahan sosial masyarakat milenial yang peduli terhadap harkat dan martabat lanjut usia.
Tema Lansia Sehat Indonesia Kuat memiliki makna bersatunya pemerintah baik eksekutif maupun legislatif dengan para mitra kerja penggerak kesejahteraan lansia dapat menjamin lanjut usia menjalani kehidupan sesuai dengan tugas hidupnya.
"Karena menjadi lanjut usia adalah anugerah, maka berusahalah membahagiakan mereka sebagai amanah dari Tuhan Yang Maha Esa agar kita mendapatkan keberkahannya. Yakinlah dengan menyayangi orangtua membawa kehidupan bersama menjadi lebih baik," ujarnya.
Serasehan Lansia
Di sela-sela puncak peringatan HLUN 2022 itu juga digelar serasehan bertajuk Lansia Sehat Indonesia Kuat dengan menghadirkan empat narasumber. Terdiri atas Kadinsos DIY, Ketua DPRD DIY Nuryadi, S.Pd, Pakar Geriatri Dr, dr. Probosuseno, Sp.PD, Ketua II Komda Lansia Drs. Sulistyo, SH,. CN., M.Si.
Dalam serasehan itu Endang Patmintarsih mengatakan Dinsos DIY memiliki enam balai salah satu Balai Pelayanan Lanjut Usia menampung lansia terlantar karena tidak memiliki keluarga atau yang tidak terurus keluarga. Di tempat tersebut para lansia diberikan berbagai kegiatan untuk mendukung aktivitasnya agar tetap produktif dan sehat sehingga kehidupannya lebih berkualitas.
"Lansia yang berada di balai ini menjadi keluarga sambung kami setiap harinya mereka kami dampingi, bisa berkarya seperti membuat batik ecoprint sampai bercocok tanam, membuat sabun. Jangan dikira lansia tidak bisa apa-apa tetapi mereka bisa berkarya. Di hari lansia ini mari kita hargai beliau," katanya.
Ketua DPRD DIY Nuryadi, S.Pd mengatakan DIY sudah memiliki Perda No.3 tahun 2021 tentang lansia yang merupakan pertama kali di DIY. Lansia diberikan ruang untuk berkegiatan serta pemenuhan haknya yang telah lewat perda tersebut. DPRD DIY menyatakan sepakat dari sisi penganggaran terhadap berbagai kegiatan lansia di DIY.
Menurutnya edukasi terkait kepedulian terhadap lansia di tengah masyarakat menjadi penting terutama kepada anak muda. "Agar anak muda peka terhadap lansia, misalnya ketika di tempat umum tempat duduk sudah penuh dan ada lansia berdiri bijaknya mengalah memberikan tempat duduk untuk lansia tersebut," ujarnya.
Pakar Geriatri Dr, dr. Probosuseno, Sp.PD menjelaskan saat ini memang ada lansia yang mandiri dan bergantung pada orang lain. Pemerintah memang perlu hadir tetapi tidak sepenuhnya mampu mengatasi sendiri melainkan butuh kolaborasi dengan masyarakat salah satunya lembaga swadaya masyarakat untuk membantu memberikan pendampingan.
"Lansia harus senang terhormat, takwa, mandiri dan manfaat. Untuk mendukung kehidupannya harus rajin berolahraga, memiliki hobi, aktif di kegiatan sosial baik di tempat ibadah maupun masyarakat sekitar," ucapnya.
Ketua II Komda Lansia Drs. Sulistyo, SH,. CN., M.Si menyatakan Komda diberikan tugas oleh Gubernur DIY untuk mengawal berbagai hal berkaitan dengan lansia. Karena kondisi lansia akan terus bertambah dengan kemampuan fisik berkurang sehingga harus dikelola. Selain itu mendorong kabupaten dan kota untuk ramah lansia di berbagai sisi, misalnya dengan menyediakan fasilitas atau kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan lansia.
"Misalnya bangunan jangan terlalu menanjak, karena keterbatasan fisik, keberpihakan ini kami bersama stakeholder untuk mewujudkan. Kami mendukung DIY untuk menjadi ramah lansia," katanya.
Lansia Berdaya
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) di bawah Dinsos DIY dalam HLUN 2022 ini menampilkan fashion show dari karya pakaian buatan lansia itu sendiri. Para lansia setiap harinya memiliki kegiatan membuat batik ecoprint kemudian kainnya dijadikan pakaian dan dikenakan saat fashion show tersebut.
Salah satu lansia yang turut dalam fashion show tersebut adalah Saridal berusia 82 tahun. Ia mengaku ada aktivitas menyenangkan dengan membuat ecoprint tersebut. Dalam satu potong pakaian ia biasanya menyelesaikan sekitar dua hari.
"Kebetulan saya membuat ecoprint dari daun jati ini, kemudian kainnya untuk tas. Serta baju yang saya pakai ini merupakan karya saya dan teman-teman lansia lainnya. Karena bikinnya bersama-sama," ucapnya.
Semua baju fashion yang ditampilkan dalam perhelatan HLUN 2022 merupakan hasil karya lansia potensial di BPSTW DIY. Proses pembuatan setiap hari Selasa kemudian dilanjutkan pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu.
"Jadi yang mengikuti pembuatan ecoprint ini merupakan lansia potensial, mampu diberdayakan. Dia sehat dan masih bisa berkarya," kata Pekerja Sosial BPSTW DIY Sri Hartinnovmi.
Karya para lansia itu bahkan sudah banyak dipasarkan melalui online lewat media sosial. Selain itu banyak pembeli yang datang ke BPSTW karena di balai tersebut memiliki etalase khusus memamerkan hasil karya. "Lansia di Jogja ini lebih banyak yang produktif, hampir sekitar 60 persen ini potensial," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
- Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Bus DAMRI di Jogja
Advertisement
Advertisement