Kasus PMK Meluas di 6 Kecamatan, Seluruh Pasar Hewan di Gunungkidul Ditutup
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Peternakan dan Kesehatan Gunungkidul mencatat ada 65 hewan ternak yang terindikasi tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Imbas dari temuan ini, maka seluruh pasar hewan di Gunungkidul ditutup sementara waktu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, suspek PMK di Bumi Handayani terus bertambah. Pasalnya, hingga Kamis (2/6/2022) siang ada 65 ternak yang terpapar. Bahkan, ada laporan satu kematian akibat kasus ini.
Advertisement
“Bayi sapi berusia lima hari terindikasi PMK dan mati,” kata Wibawanti, Kamis (2/6/2022).
BACA JUGA: Mahasiswi UNISA Pembuat Konten TikTok Viral soal Pasang Kateter Pasien Pria Dijatuhi Sanksi
Menurut dia, potensi penambahan kasus masih sangat mungkin karena risiko penularan sangat tinggi. Hingga sekarang, suspek kasus sudah ada di enam kapanewon atau kecamatan di Gunungkidul.
“Tidak saya rinci kapanewonnya, untuk melindungi peternak agar harga ternak tidak anjlok. Yang jelas, sudah ada di enam kapanewon yang terindikasi kasus PMK,” katanya.
Ditambahkan Wibawanti, upaya penanggulangan sudah berkordinasi dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul. Salah satunya menetapkan kebijakan penutupan seluruh pasar hewan untuk sementara waktu. “Ada 11 pasar hewan yang ditutup, tapi detailnya ada di dinas perdagangan,” katanya.
Menurut dia, penutupan pasar hewan hanya salah satu cara dalam penanggulangan. Pasalnya, pencegahan juga terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan memberikan pemahaman terkait dengan PMK.
Wibawanti tidak menampik, hewan ternak yang terjangkit PMK risiko kematiannya kecil. Meski demikian, sambung dia, perlu diwaspadai karena meski tidak mati bisa berpengaruh terhadap berat badan hewan.
“Memang tidak mati, tapi bobotnya bisa berkurang seberat 20 kilogram per minggunya. Padahal, untuk menaikan satu kilo butuh perjuangan, makanya upaya pencegahan terus dilakukan,” katanya.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan kebersihan di area kendang. Selain itu, pemiliki juga diminta menjaga kebersihan karena penularan tidak hanya melalui lalu lintas ternak, tapi juga bisa menular lewat virus yang menempel pada pakaian, roda kendaraan atau dari wadah pakan.
“Seperti corona penularannya. Jadi, ada baiknya sebelum ke kandang mandi dan ganti baju terlebih dahulu untuk mengurangi risiko adanya virus PMK yang menempel di tubuh atau pakaian,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, sebanyak 11 pasar hewan di Bumi Handayani ditutup sementara. Penutupan dilaksankaan mulai 2-14 Juni 2022. “Ditutup sementara selama dua pasaran. Nanti setelah itu dibuka kembali,” katanya.
Menurut dia, penutupan dilakukan untuk penanggulangan dengan melaksanakan sterilisasi area pasar. “Upaya penanggulangan dilakukan agar lokasi benar-benar bersih dari penularan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
18 Polisi Terlibat Kasus Pemerasan di DWP, Pengamat: Harus Disanksi Pemecatan
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Duryudana Gugur, Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepemimpinan
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
Advertisement
Advertisement