SD Keputran 1 Jogja, Cagar Budaya yang Seperti Berada di Jalan Buntu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Jogja memiliki banyak bangunan cagar budaya yang masih lestari hingga saat ini. Keberadaannya tidak untuk dimuseumkan tetapi banyak yang dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari, salah satunya kegiatan pendidikan.
Salah satu bangunan cagar budaya di Jogja di bidang pendidikan adalah SD Keputran 1 Yogyakarta. Sekolah dasar ini terletak di kompleks Kraton Yogyakarta tepatnya di sebelah timur Pagelaran Kraton Yogyakarta. Bangunan sekolah ini ada di seberang jalan di sisi tenggara dari Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Dikutip dari laman Instagram Dinas Kebudayaan DIY @dinaskebudayaandiy, jalan di depan sekolahan seperti jalan buntu sehingga banyak warga Jogja yang tidak mengetahui keberadaan sekolah ini.
Baca juga: Naik Level, UGM Tempati Peringkat 231 pada QS World University Ranking
Sekolah ini didirikan pada tahun 1913 oleh Sultan Hamengku Buwono VII dengan nama HIS (Holland Indische School). Saat itu yang bersekolah di sini adalah para putra pejabat Kraton Yogyakarta.
Setahun setelah kemerdekaan Indonesia atau pada 1946, sekolah ini berubah nama menjadi Sekolah Rakjat Sempoema Kepoetran I. Dan seiring berjalannya waktu, sekolah ini berubah nama menjadi SD Negeri Keputran 1 Yogyakarta.
Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.89/PW.007/MKP/2011 tanggal 17 Oktober 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : instagram
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ini 10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang di Dunia pada 2023
Advertisement
Berita Populer
- Seleksi Ketat! Masjid Agung Bantul Hanya Izinkan Tokoh 2 Ormas Ini Jadi Penceramah
- Masih Jadi Ancaman, Ada 15 Warga Gunungkidul Meninggal Dunia karena TB Tahun Lalu
- Mulai Dibongkar Senin Depan, Kapan Pembangunan TPI Congot Baru?
- Sejauh Mana Keterlibatan Ormas dalam Kasus Penutupan Patung Bunda Maria di Kulonprogo?
- JPW: Polisi Tak Boleh Kalah dengan Kelompok Intoleran, Anggota Salah Bikin Laporan Harus Dibina
Advertisement