Sumber Air Bribin 2 Dihidupkan Lagi? Ini Kata PDAM Tirta Handayani
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Fasilitas pengangakatan sumber air Bribin 2 di Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu macet sejak 2017 lalu karena terdampak Badai Cempaka.
Saat ini memang beredar wacana untuk menghidupkan kembali sedang diprogramkan. Akan tetapi pelaksanaan kegiatan tersebut diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Advertisement
BACA JUGA: Begini Jurus Pemkab Gunungkidul Mengatasi Lonjakan Kasus Leptospirosis
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto sangat berharap Bribin 2 di Kalurahan Pacarejo bisa dihidupkan kembali. Meski demikian, pihaknya tidak memiliki kewenangan karena sebelum rusak pengoperasian dilakukan oleh BBWSSO.
“Gunungkidul hanya lokasinya. Harapannya dengan dioperasikan lagi, airnya bisa disalurkan ke masyarakat,” kata Toto, Minggu (19/6/2022).
Menurut dia, fasilitas pengangakatan air di Bribin 2 sudah tak lagi berfungsi sejak 2017 lalu lantaran terdampak Badai Cempaka yang membuat pompa hidrolis untuk mengangkat air terendam air sehingga macet.
Direncanakan ada upaya menghidupkan kembali fasilitas ini. Meski demikian, Toto menyerahkan sepenuhnya program ini ke BBWSSO.
“Tahun ini ada redesain ulang dan mudah-mudahan di 2023 bisa dibangun sehingga air yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat,” katanya.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan air di masyarakat, saat ini PDAM mengandalkan sumber dari tiga sungai bawah tanah. Ketiga sumber ini meliputi Seropan, Baron dan Ngobaran.
BACA JUGA: Tak Cuma Seropan, Ini 2 Sungai Bawah Tanah di Gunungkidul yang Bakal Dioptimalkan
Sesuai dengan pemetaan Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Seropan untuk memenuhi pasokan air bagi warga Gunungkidul di sisi timur dan utara. IKK Baron untuk layanan warga di Gunungkidul tengah serta IKK Ngobaran diperuntukan bagi warga di sisi barat dan selatan.
“Jadi sudah kami petakan dan pelaksnaan dibangun secara bertahap karena anggaran yang dibutuhkan juga besar,” katanya.
Toto mencontohkan, untuk IKK Seropan sudah memasuki persiapan. Selain itu, juga ada upaya optimalisasi sumber. Salah satunya menambah kapasitas produksi dari 200 liter menjadi 380 liter per detik. “Tidak hanya kapasitas yang ditambah juga ada instalasi pengolahan sehingga saat hujan tidak ada lagi keluhan karena air keruh,” ucap dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyambut baik rencana optimalisasi sungai bawah tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat. ia mengaku sudah meninjau untuk pematangan lahan yang dipergunakan lokasi pembuatan IPA di Seropan. “Semoga bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.
Menurut dia, dengan peningkatak kapasitas produksi ini maka sumber Seropan bisa memenuhi kebutuhan air bagi 16.857 sambunga rumah tangga. “Fokusnya ke timur seperti Ponjong, Semin, Rongkop dan lainnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Terakhir Harda-Danang sapa Pendukungnya dengan Senam Sleman Sehat
- Masuk Masa Tenang, Satpol PP Gunungkidul Mulai Copoti APK Paslon
- BMKG DIY Prediksi Hujan Terjadi pada Hari Pemungutan Suara 27 November 2024
- Tersengat Listrik, Warga Nanggulan Kulonprogo Meninggal Dunia
- Anggaran Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Rp26 Miliar Masuk ke BTT APBD 2025
Advertisement
Advertisement