Advertisement
Vaksinasi PMK untuk Ternak di Sleman Dimulai
![Vaksinasi PMK untuk Ternak di Sleman Dimulai](https://img.harianjogja.com/posts/2022/06/25/1104491/img-20220625-wa0025.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak milik warga mulai dilaksanakan di Sleman, Sabtu (25/6/2022). Sebanyak 3.100 ekor sapi menjadi sasaran vaksinasi tersebut.
Direktur Pakan Ditjend PKH Kementan Nur Sapto Hidayat mengatakan untuk tahap pertama ini DIY mendapatkan alokasi vaksin PMK sebanyak 4.800 dosis vaksin. Dari jumlah tersebut, Sleman mendapatkan sebanyak 3.100 dosis vaksin dengan sasaran utama sapi perah. "Ini vaksinasi tahap pertama yang diberikan dan harus habis tanggal 5 Juli," katanya di sela kegiatan vaksinasi di Srunen, Glagaharjo, Cangkringan.
Advertisement
Dia menjelaskan, pemberian vaksinasi bagi hewan yang terpapar PMK tidak ubahnya seperti vaksinasi Covid-19. Setiap hewan akan mendapatkan tiga kali vaksin PMK. "Jadi vaksin pertama selang dua minggu diberi vaksin kedua kemudian ketiga (booster) setelah enam bulan. Jadi 3.100 dosis vaksin tahap pertama ini jangan sampai disimpan untuk vaksin kedua, harus dihabiskan," katanya.
Dalam waktu tidak lama lagi, lanjutnya, Kementan juga akan mengirimkan ribuan vaksinasi lagi untuk DIY. Kementan, lanjutnya, masih memiliki sekitar 2,2 juta dosis cadangan vaksin yang akan didistribusikan ke daerah-daerah terdampak. "Tentu dengan melihat skala prioritas. Sasaran vaksin PMK ini diprioritaskan untuk sapi perah," katanya.
BACA JUGA: Buntut Miras untuk Muhammad dan Maria, GP Ansor Tuntut Holywings Tutup Permanen
Umurnya dari lahir tidak akan dipotong, umurnya panjang dari lahir tidak akan dipotong. Usia lebih panjang rentan dengan penyakit sehingga diberi vaksin untuk mempertahankan dan memberikan perlindungan lebih kepada sapi perah. "Sapi perah juga mendatangkan pendapatan harian bagi harian dari susunya. Kalau terpapar PMK maka pendapatan harian peternak akan terganggu," katanya.
Menurutnya, sapi perah yang terkena PMK produksi susunya hanya 25% bahkan bisa tidak keluar sama sekali. Selain itu, peternak untuk mengembangkan sapi perah umumnya menggunakan dana bank (KUR). "Kalau produksi sapi terganggu maka pembayaran bulannnya ke bank bisa terganggu. Makanya kami sampaikan ke Kemenkue, peternak sapi terdampak untuk KURnya ditunda pembayaran KUR nya sampai pulih kembali," katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo peluncuran vaksin tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pencegahan penularan PMK. Sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, kata Kustini, vaksin
tersebut akan diprioritaskan untuk komoditas sapi perah. "Kami berharap dengan pemberian vaksin PMK ini benar-benar dapat menghentikan penyebaran virus PMK pada ternak di wilayah Sleman," ungkapnya.
Pemkab, lanjutnya, memberikan perhatian besar dalam upaya pencegahan PMK pada hewan ternak. Untuk memberikan respon cepat terhadap penanganan PMK, menurutnya Pemkab Sleman telah membentuk Satuan Tugas Unit Respon Cepat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sleman No.33.3/Kep.KDH/A/2022.
"Pembentukan Satgas ini diharapkan dapat merespon dengan cepat dan tepat setiap kejadian dan
laporan dari masyarakat terkait PMK. Selain itu, dengan adanya satgas ini akan memudahkan koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian PMK," kata Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement