Hari Ini! Vaksin PMK di Sleman Dimulai dari Cangkringan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemkab Sleman mulai memberikan vaksinasi PMK. Kick off pemberian vaksinasi akan digelar di Glagaharjo, Cangkringan, Sabtu (25/6/2022).
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono menjelaskan kouta vaksin PMK yang diterima dari Pusat bertambah. Dari sebelumnya 1000 vial menjadi 3.100 vial. Penambahan kouta vaksin PMK tersebut seiring dengan meningkatnya persebaran kasus PMK di Sleman.
Advertisement
"Besok [hari ini] kami akan memberikan vaksin PMK ini untuk 1000 ekor sapi perah. Prioritas tetep untuk sapi perah, kalau nanti masih ada sisa vaksin kami akan gunakan untuk sapi potong," kata Pram, sapaan akrab Suparmono kepada Harianjogja.com, Jumat (24/6/2022).
BACA JUGA: Tahun Ini, Desa Tangguh Bencana di Sleman Bertambah Dua
Satu ternak akan mendapat suntikan vaksin sebanyak tiga kali. Vaksin pertama, vaksin kedua dan vaksin booster. Ternak yang divaksin PMK tetap data mulai dari pemilik hingga identitas ternak seperti usia dan jenis. "Semua petugas untuk pelaksanaan vaksinasi PMK sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja," katanya.
Dia menjelaskan, penyuntikan vaksin PMK di Sleman akan diawali di peternakan sapi perah di wilayah Srunen, Glagaharjo, Cangkringan. Lokasi tersebut dipilih, lanjut Pram karena di wilayah lereng Merapi ini memiliki populasi sapi perah yang cukup tinggi.
"Sapi perah kami prioritas menerima vaksin PMK, karena bisa menurunkan produksi susu sapi," jelasnya.
Dinas mencatat, sebanyak 252 ekor sapi perah terpapar PMK dari total 2.804 populasi sapi perah di Sleman. Kondisi tersebut lanjut Pram, berdampak pada penurunan produksi susu sapi hingga 1.301,25 liter.
"Produksi susu sapi saat ini turun dari sebelumnya 7.664,75 liter menjadi 6.363,50 liter per hari," katanya.
BACA JUGA: Borobudur Student Festival 2022 Melibatkan Ratusan Sekolah di Indonesia
Terhitung, pada Jumat dilaporkan ternak yang terserang PMK di Sleman mencapai 2.996 kasus. Dari jumlah tersebut, 2.873 masih dalam proses penyembuhan, 105 sembuh dan 18 mati. Disinggung soal pendataan ternak yang akan dimusnahkan, Pram masih menunggu arahan dari Pusat. "Kami masih nunggu ketentuan dari Satgas PMK Nasional," katanya.
Sementara terkait dengan penurunan produksi susu sapi di Sleman diakui oleh Ketua Kelompok Sapi Perah Sarono Bangkit, Balong, Umbulharjo, Supardi. Menurutnya, untuk satu ekor sapi produksi susu sapi yang terpapar PMK bisa mencapai 20% dari total produksi per hari.
"Untuk menutupi besaran kerugian para peternak, koperasi memberikan subsidi kepada peternak. Kalau per liternya misalnya dihargai Rp8.000, koperasi memberikan subsidi separuhnya. Ini untuk membantu peternak dan menekan angka kerugian," katanya.
Dia mengatakan dari puluhan sapi perah di kandang peternakan tersebut, hanya tujuh ekor sapi yang terpapar PMK. Saat ini, ketujuh sapi yang terpapar PMK sudah dinyatakan sembuh oleh petugas.
"Yang mati hanya satu sapi [pedet]. Sekarang sapi-sapi yang terpapar PMK sudah sembuh. Ya produksi susu sapi menurun, tapi tidak terlalu banyak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
Advertisement
Advertisement