Advertisement

Promo November

Kelas Khusus Olahraga di Bantul: Fasilitasi Aneka Sport, dari Atletik hingga Surfing

Lugas Subarkah
Kamis, 30 Juni 2022 - 15:57 WIB
Arief Junianto
Kelas Khusus Olahraga di Bantul: Fasilitasi Aneka Sport, dari Atletik hingga Surfing Sejumlah siswa SMPN 2 Sewon yang tergabung dalam tim Esperose FC mengikuti latihan, beberapa waktu lalu. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Masyarakat Bantul ternyata memiliki antusiasme tinggi pada olahraga. Ini tampak dari besarnya animo pendaftaran jalur Kelas Khusus Olahraga (KKO) di lima SMP negeri di Bantul dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 ini. 

Tahun lalu, Kabupaten Bantul memiliki empat sekolah dengan KKO, yakni SMPN 1 Kretek, SMPN 2 Kretek, SMPN 3 Imogiri dan SMPN 3 Pleret. Tahun ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menambah satu sekolah lagi yang membuka KKO, yakni SMPN 2 Sewon. 

Advertisement

Sudah ditambah jadi lima sekolah yang masing-masing membuka satu KKO, pendaftarnya masih saja membeludak.

BACA JUGA: Sudah 2 Bulan Tak Ada SIM Keliling di Bantul, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketua KKO SMPN 2 Sewon, Endarto Gutomo, mengungkapkan pada PPDB kali ini yang merupakan tahun pertama dibukanya KKO di sekolah tersebut, ada sebanyak 71 pendaftar. Jumlah ini dua kali lipat dari kuota yang disediakan sebanyak 32. “Mungkin masyarakat menunggu-nunggu, karena Bantul Utara kan belum ada,” ujarnya, Kamis (16/6/2022).

SMPN 2 Sewon menjadi sekolah pertama di wilayah Bantul bagian utara yang memiliki KKO. Empat sekolah sebelumnya yang membuka KKO semuanya dari wilayah Bantul bagian selatan dan timur. Sedangkan peminat KKO di Bantul cukup banyak, sehingga selama ini lebih banyak terserap ke SMPN 13 Jogja khususnya untuk mereka yang tinggal di Bantul bagian utara.

Dengan ditambahnya sekolah yang memfasilitasi KKO, animo tinggi warga Bantul kian semakin terakomodasi. “[SMPN] Kretek 1 dan [SMPN] Kretek 2 mepet pantai. [SMPN] Pleret 3 sama [SMPN] Imogiri 3 kan timur. Jadi utara ini belum ada. Yang potensi kayak Krapyak dan sekitarnya ya nunggu-nunggu. Terus kami mengajukan, kemarin disetujui dan dilegalkan oleh dinas,” katanya.

Walau baru tahun ini secara resmi membuka KKO, SMPN 2 Sewon sudah sejak lama memberi perhatian khusus pada para siswa yang menaruh minat pada olahraga, hingga memunculkan banyak atlet, termasuk pemain timnas U-19, Ronaldo Kwateh.

“Sebelum KKO kemarin sudah banyak. Artinya siswa SD kelas VI yang punya nilai kalau dulu NEM memenuhi, masuk sini ternyata atlet, itu banyak. Kayak atlet timnas [sepak bola], Ronaldo Kwateh itu kan siswa sini. Mereka ikut SSB [sekolah sepak bola] juga,” ungkapnya.

Ronaldo tercatat masih bersekolah di SMPN 2 Sewon sebelum akhirnya ditarik Persib Bandung dan melanjutkan sekolah di Bandung. Di tingkat daerah, sudah tak terhitung prestasi di bidang olahraga yang telah ditorehkan siswa SMPN 2 Sewon.

Dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar tingkat Kabupaten Bantul, SMPN 2 Sewon tercatat menjadi juara tiga kali berturut-turut, yakni 2018, 2019 dan 2020. “Kami 2019 itu pernah menyabet 18 piala. Setelah itu kan Covid-19, enggak ada. Itu puncaknya, dari Tarung Derajat, Panahan, Anggar, sepakbola, renang,” ungkapnya.

Beberapa cabor difasilitasi dari ekstra kurikuler sekolah dan beberapa lainnya latihan mandiri dari atlet di klubnya masing-masing, dengan didukung penuh oleh sekolah. Bentuk dukungan ini salah satunya dengan memberikan kesempatan bagi atlet untuk mengikuti kompetisi di jam sekolah dengan surat izin yang jelas dan resmi.

“Ada sekolah yang izin main bola tidak boleh. Kalau di Sewon tidak berlaku. Boleh saja asal itu resmi. Misal kita diberi surat oleh Persatuan Renang, si A latihan setiap hari ini. Boleh silakan. Tapi nanti konsekuensinya karena meninggalkan pelajaran, tetap harus mengejar tugas,” katanya.

Tahun ini, SMPN 2 Sewon resmi memiliki KKO. Beberapa cabor yang difasilitasi dalam KKO ini di antaranya sepak bola, atletik, karate dan bulu tangkis. Sementara cabor panahan, tenis lapangan dan renang yang bersifat mandiri atau berlatih di klub masing-masing.

Dalam program KKO ini, sekolah menyediakan waktu tiga hari dalam sepekan untuk latihan, yakni pada Selasa, Rabu dan Kamis. “Kalau sepak bola ditambah Sabtu. Sabtu kan libur, tapi kita perlu ada progres, di Sabtu itu kami ada pertandingan,” ujarnya.

Latihan dimulai sesuai dengan kesiapannya masing-masing, ia mencontohkan jika sepak bola dimulai pukul 06.00 WIB. Latihan berlangsung selama kurang-lebih dua jam, untuk kemudian semua siswa harus masuk pelajaran reguler pada pukul 09.00 WIB. Walau terpotong latihan, sekolah mengatur sedemikian rupa agar kurikulum dan beban pelajaran yang diberikan kepada siswa KKO sama dengan siswa kelas reguler.

Sekolah lain yang juga membuka KKO, SMPN 1 Kretek, mendapat pendaftar sebanyak 40 orang di jalur KKO. Koordinator KKO SMPN 1 Kretek, Sukiyatno, menjelaskan SMPN 1 Kretek merupakan sekolah pertama dengan KKO di Kabupaten Bantul, yakni sejak 2010 silam.

Jika dibanding tahun sebelumnya, jumlah pendaftar itu berkurang sebanyak 10 orang. Hal ini menurutnya disebabkan bertambahnya sekolah yang memiliki KKO. Meski demikian 40 pendaftar masih melebihi kuota yang disediakan yakni 32.

Salah satu ajang paling bergengsi yang pernah diikuti oleh siswa SMPN 1 Kretek yakni SEA Games 2018 di Palembang, di cabor renang indah. “Namanya Sekar Langit. Terus disusul adiknya di PON Jawa Barat. Ada juga dansa sampai tingkat internasional, dia ikut sampai Eropa,” katanya.

Pihak sekolah memberi kelonggaran bagi para siswa yang mengikuti kompetisi di luar daerah bahkan sampai luar negeri. Agar tidak ketinggalan pelajaran, para siswa tersebut mengikuti pelajaran secara daring. “Jadi untuk mengembangkan prestasinya memang kami wadahi,” ujarnya.

KKO di SMPN 1 Kretek mendapat jadwal latihan juga tiga kali dalam sepekan, yakni pada Selasa, Rabu dan Jumat. Mulai dari jam ke-0, yakni pukul 05.30 WIB hingga pukul 07.20 WIB harus sudah masuk kelas untuk mengikuti pelajaran reguler.

Beberapa cabor yang difasilitasi pelatih dari SMPN 1 Kretek yakni atletik, sepak bola, voli, tenis lapangan, tenis meja, dan bulu tangkis. Selain itu ada juga yang mandiri seperti dayung, renang, dan surfing. 

“Yang terbaru kami sudah bekerja sama, kebetulan pelatihnya juga alumni sini, surfing yang klubnya sudah ada di Parangtritis,” kata dia.

Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, menuturkan tahun ini memang cukup banyak peminat KKO di Bantul, terbukti dengan banyaknya pendaftar di SMPN 2 Sewon yang baru pertama membuka KKO. Ia berencana akan menambah KKO di tahun berikutnya jika animo masyarakat masih tinggi.

“Ke depan kalau animo KKO banyak mungkin ada sekolah yang membuka dua rombel [rombongan belajar] atau sekolah baru lagi. Kami ingin pembinaan bibit unggul atlet daerah dikembangkan agar dapat mengembangkan prestasi anak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement