Advertisement

Kulonprogo Tambah Kelas Olahraga Baru, DPRD: Jangan Remehkan soal Pengajarnya

Catur Dwi Janati
Kamis, 16 Juni 2022 - 23:57 WIB
Arief Junianto
Kulonprogo Tambah Kelas Olahraga Baru, DPRD: Jangan Remehkan soal Pengajarnya Sepatu Olahraga - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Penambahan Kelas Khusus Olahraga (KKO) dinilai perlu memperhatikan aspek pengajar. Tidak hanya guru olahraga umum, keberadaan KKO dianggap perlu dukungan pengajar ahli yang sesuai kompetensi cabang olah raga (cabor).

Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrori menerangkan penambahan KKO memang baik untuk menjaring anak-anak berbakat di kawasan Samigaluh. Menurut Muhtarom bila tidak dibarengi pembukaan kelas KKO, potensi yang ada tidak dapat ditempa dan dimaksimalkan

Advertisement

"Komisi IV mendorong agar ada sekolah ditambah di luar yang sudah ada. Karena potensi di daerah utara, khususnya di daerah Samogaluh, khususnya lagi olahraga bola voli itu memang sangat luar biasa," ujarnya pada Kamis (16/6/2022).

BACA JUGA: PPDB 2022: Di Luar Dugaan, Animo Pendaftar Kelas Olahraga di Bantul Membeludak

Meski akhirnya ditambah, Muhtarom menyoroti ketersediaan pengajar olahraga sesuai di kelas KKO. Dengan adanya KKO, harusnya diimbangi dengan pengajar yang keilmuan atau kompetensinya sesuai potensi anak.

"Memang perlu ada orang luar yang dia betul-betul menggeluti di dunia khususnya adalah voli ini. Karena konsentrasi yang ada di Samigaluh itu adalah bola voli," tandasnya.

Muhtarom menambahkan, apapun statusnya, kontrak, honorer maupun skema lainnya, pengajar khusus sesuai cabor dibutuhkan di kelas KKO.

"Walaupun dulu dia [guru olahraga umum] dibekali berbagai ilmu dari olahraga, tapi secara spesifik tidak akan mampu. Sehingga memang harus dihadirkan [pengajar spesifik] tenaga kontrak, tenaga honorer atau apa yang itu bisa mengampu kelas olahaga tersebut," tegasnya.

Ketika masing-masing KKO sudah memiliki keunggulan cabor tertentu, Muhtarom juga menyebutkan perlunya kerja sama organisasi cabor di tingkat daerah Muhtarom tidak ingin setelah dididik olahraga sejak SMP lantas menjadi atlet, tetapi cabor yang ada tidak ikut melakukan pembinaan.

"Harus ditampung. Sehingga jangan sampai nanti terus mereka selesai keluar Kulonprogo. Kulonprogo akan kehilangan, harus ada kerja sama dengan cabor-cabor yang ada di Kulonprogo," tandasnya.

Lantaran sifatnya yang masih baru, kelas KKO di Samigaluh masih membutuhkan swadaya masyarakat. Pasalnya pembiayaan KKO di sana belum dicakup oleh pemerintah.

"Karena ini masih baru dan belum masuk anggaran ya tolonglah ada swadaya masyarakat bisa mengampu ini, bisa berjalan terlebuh dahulu, baru nanti pada tahun berikutnya pemerintah akan ikut hadir membiayai," tuturnya

Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastowo menerangkan saat ini ada empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang membuka Kelas Khusus Olahraga (KKO). Keempat sekolah tersebut meliputi SMP 1 Panjatan, SMP 2 Galur, SMP 1 Nanggulan dan SMP 3 Samigaluh yang membuka KKO pertamanya tahun ini.

Wilayah Samigaluh menurut Arif memiliki potensi atlet disana salah satunya voli. Harapannya keberadaan KKO dapat membantu KONI dalam regenerasi atlet.

"Bibit calon atlet itu kan ada di sekolah, kalau mau dilakukan pembinaan sejak awal. Karena hampir semua anak itu ya di sekolah. Kita mulai dari anak-anak di sekolah SMP memalui KKO," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement