Advertisement
Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi, Dinsos DIY Sebut Masa Pengenalan Lingkungan Digelar Dua Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Ratusan orang siswa mulai menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) Atas 19 yang berlokasi di Sonosewu, Bantul. Dinas Sosial (Dinsos) DIY memastikan siswa akan menjalani MPLS selama dua bulan.
Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih menyampaikan MPLS selama dua bulan tersebut dilakukan agar siswa mengenal lingkungan sekolah secara mendalam. Menurutnya, siswa SR yang berasal dari sekolah reguler perlu menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang ada di sekolah berasrama tersebut.
Advertisement
“Ini dari masa orientasi kan juga ada pendidikan karakter yang berjalan. Mereka ditanamkan kedisiplinan, [dan berupaya] mengenal dan menggali potensi mereka,” katanya di SR Atas 19, Sonosewu, Bantul, Senin (14/7/2025).
Dalam kurun waktu tersebut, siswa akan dikenalkan dengan kurikulum pembelajaran yang akan digunakan, aturan sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah tersebut. Endang pun memastikan meskupun jangka waktu MPLS siswa tersebut lebih lama dibandingkan dengan siswa sekolah reguler, namun siswa SR tidak akan ketinggalan pelajaran.
Sementara Kepala Sekolah SR Atas 19, Agus Ristanto menuturkan mulai Senin (14/7/2025) siswa baru SR sudah menempati asrama yang ada. Dalam beberapa waktu ke depan, siswa baru akan menjalani MPLS. Setelah itu, siswa baru akan belajar dengan kurikulum yang telah dirancang.
“Kurikulum sudah siap, kurikulum perpaduan. Kami berkiblat pada kurikulum nasional yang dari Kemendikdasmen sembari [ditambah] pembelajaran untuk muatan karakter,” katanya.
Pada hari pertama MPLS, pihaknya menggelar pemeriksaan kesehatan bagi siswa baru. Beberapa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pencatatan tinggi badan, berat badan, pemeriksaan tensi, pendengaran, dan penglihatan. Bagi siswa yang mengalami masalah kesehatan maka akan dirujuk untuk memeriksakan diri di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) masing-masing.
Nantinya, siswa baru akan diberikan fasilitas antara lain seragam, makanan, peralatan sekolah, dan perangkat digital untuk menunjang pembelajaran. Dia memperkirakan alokasi APBN yang diperlukan mencapai Rp48 juta per siswa per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Siapkan Kotagede Jadi Kota Lama
- Sekolah Rakyat Belum Akan Dibangun di Gunungkidul, Begini Alasannya
- Soal Nasib Pekerja PT SAK yang Tidak Dapat Gaji, Bupati Kulonprogo: Tanya Sana Bukan ke Kita
- Anggaran Stimulus RTLH di Sleman Selesai Disalurkan, 16 KK Batal Dapat Bantuan
- Polisi Ungkap Peretas Nomor WA Bupati Kulonprogo Diduga dari Luar DIY
Advertisement
Advertisement