Advertisement

Promo November

Menjadikan Batik Kulonprogo Menuju Batik Masa Kini dan Masa Depan

Media Digital
Jum'at, 01 Juli 2022 - 09:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Menjadikan Batik Kulonprogo Menuju Batik Masa Kini dan Masa Depan Hasil karya perajin batik Kulonprogo dalam Gelar Karya Batik Kulon Progo Tahun 2022 yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dekranasda Kabupaten Kulonprogo, di Balai Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Rabu (29/6/2022). - Ist

Advertisement

KULONPROGO-Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad terkesan dengan karya perajin batik Kulonprogo usai menghadiri Gelar Karya Batik Kulon Progo Tahun 2022 yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dekranasda Kabupaten Kulonprogo, di Balai Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Rabu (29/6/2022).

Perwakilan PPBI Sekar Jagad Afif Syukur menyampaikan kesan yang mendalam terhadap sambutan dan karya-karya pelaku UKM perajin batik di Kulonprogo khususnya di wilayah Lendah ini yang dikemas sedemikian rupa.

Advertisement

"Masyarakat Kulonprogo sangat andil dan semangat menjadikan batik bagian dari komoditas budaya dan ekonomi. Sekali lagi kami bangga menjadi bagian di batik Kulonprogo, dan kami bangga memajukan batik Indonesia," kata Afif.

Dijelaskan Afif, PBSI selama ini tidak sekedar mengunjungi dan melihat karya batik disetiap kunjungannya namun juga berdiskusi dengan para perajin untuk bagaimana meningkatkan kecintaan masyarakat akan batik dan tentunya juga meningkatkan nilai ekonomi batik itu sendiri.

"Kita tahu batik adalah bagian dari komoditas budaya, namun batik juga sebagai komoditas ekonomi, batik ini juga merupakan bagian dari diplomasi, kita selalu mengunjungi ke berbagai pelosok perajin batik untuk berdiskusi bagaimana batik ini tetap selalu dicintai, batik itu bukan sesuatu yang masa lalu, batik itu masa kini dan masa depan," kata Afif.

Menurut Afif, pada era modern atau milenial sekarang perlu SDM yang kreatif untuk menyongsong atau menjadikan batik dapat diterima di segala kalangan khususnya kalangan muda sehingga diharapkan nantinya ada regenerasi di bidang batik.

Terkait menjadikan batik masa kini khususnya diterima di kalangan muda, perwakilan perajin batik Umbuk Haryanto, menyatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Sekar Jagad untuk melestarikan batik dan mengenalkan batik kepada generasi muda karena menurutnya saat ini minat generasi muda akan usaha batik sangat kecil sehingga dikawatirkan nantinya para perajin ini tidak ada penerusnya.

"Kami siap bekerjasama denga Sekar Jagad ini, untuk memotivasi generasi muda tetap bisa membatik dan mencintai batik khususnya di Lendah ini tidak punah, saya kawatir nanti ke depan kalau tidak ada regenerasi akan sulit mencari pembatik," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ir. Sudarno, MM dalam sambutannya menyampaikan selain untuk melestarikan batik Kulonprogo kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UKM batik di Kulonprogo khususnya dalam hal promosi dan pemasaran dan juga bagaimana menjadikan batik dapat diterima disemua kalangan khususnya kalangan milenial yang saat ini belum berminat akan batik dan juga menggeluti usaha batik.

ketua Dekranasda Kulonprogo Priyantinah Tri Saktiyana menyampaiakan kegiatan ini pun untuk mengapresiasi batik sebagai wujud karya asli anak negri agar tetap exist dan melekat di kehidupan masyarakat. "Kami merasa bangga dan mengapresiasi dengan kegiatan yang dilakukan Dekranasda,ini merupakan salah satu wujud perhatian terhadap industri batik,dan sudah kedua kali diselenggarakn yang sebelumnya digelar di TBK secara virtual di tahun 2021 kemarin,"ujarnya

Sementara Pj Bupati Kulonprogo Drs. Trisatiyana, M.Si batik sudh ratusan tahun berada ditengah tengah kita sebgai ekpresi seni yang dalam keseharian dapat diaplikasikan pada pakaian pada umunya tetapi seiring perkembangan jaman diterapkan pula pada produk- produk yang lain seperti misalnya untuk motif keramik,hal ini menunjukkan bahwa motif batik tetap menarik dan memiliki nilai ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita.

"Unesco telah menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda,jadi yang diapresiasi itu bukan kain batiknya atau materialnya tetapi motif-motifnya yang pasti mengandung cerita serta proses pembuatannya,sehingga kita harus melestraikannya"kata Tri.

Tri berharap Dekranasda akan terus memberikan semangat kepada para perajin,tidak hanya batik tetapi perajin lainya dan dari waktu ke waktu tetap memberikan dukungan kepada pelaku UKM di Kulonprogo, dan semoga kerajinan batik dengan motif khas geblek renteng semakin meningkat lagi."Mari kita gencarkan semangat bela dan beli Kulonprogo khususnya untuk kerajinan,bisa kita perkuat denagn semangat Jajan tonggo nglarisi konco sehingga bisa sejahtera bersama,"tutupnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement