Advertisement
Bumbu Kemasan Laris Jelang Iduladha, Biasa Laku 5 Bungkus, Kini Bisa Ribuan Bungkus

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Jelang perayaan Iduladha, penjual bumbu halus kemasan produksi Kulonprogo untung besar. Bumbu rendang, tongseng dan sate menjadi bumbu yang paling banyak dicari para pembeli.
Pemilik usaha bumbu Gubug Ndeso Kedunggalih, Pengasih, Supriastuti mengakui penjualan bumbu melonjak drastis menjelang Iduladha.
Advertisement
Di hari biasa, bumbu dapur kemasan yang ia produksi paling hanya laku lima bungkus. Namun kini, H-3 Iduladha, sudah lebih 1.600 bungkus bumbu halus yang laku. "Saya kan kalau enggak hari-hari besar gini kan juga bumbu tersedia, tetapi paling mentok jualnya cuma lima aja, enggak banyak," ujarnya pada Kamis (7/7).
"Kemarin 1.000 bungkus, pagi tadi keluar 500 bungkus, terus tadi konsumen 100," ujarnya.
BACA JUGA: Istri Mendadak Hilang saat Ditinggal Mandi, Suami Lapor Polisi
Supriastuti memprediksi tahun ini 5.000 bumbu halus kemasan produksinya bisa laris diborong pembeli. "Ini pulih, karena waktu pandemi hanya 2.000 buah. Kalau ini kan kembali ke 5.000 walau ada wabah PMK atau apa, cuma permintaannya tinggi," tandasnya
Pada Iduladha tahun ini, penjualan bumbu halus memang tengah moncer. Pasalnya pada dua momen Iduladha di masa pandemi sebelumnya, penjualan bumbu di Gubug Ndeso paling banyak 2.000 bungkus saat kurban.
"Permintaan sudah kembali seperti sebelum pandemi. Kita sudah bikin bumbu itu tiga kuintal, itu untuk target 5.000 buah," ujar dia.
Bumbu rendang menjadi bumbu racik paling banyak dipesan di Gubug Ndeso. Bumbu tongseng dan bumbu sate menempati urutan berikutnya setelah bumbu rendang.
Selain ketiga bumbu tadi Supriastuti juga memproduksi bumbu gulai, opor, soto, rawan dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Ternak Mati akibat PMK di Kulonprogo Terus Bertambah, Ini Datanya
Saat ditanya soal rahasia agar bumbu produksinya bisa laku keras, dia menjawab citarasa rumahan jadi keunggulan bumbu halus yang ia bikin. "Ini rasanya rasa rumahan betul, jadi memang rempah-rempahnya itu yang kami perkuat," ujarnya.
Harga bumbu halus kemasan Bumbu Ndeso per bungkusnya cukup terjangkau. Dia bisa menjualnya dengan harga Rp5.000 per bungkus.
Selain menjualnya secara offline, dia juga menjual bumbu-bumbu halus kemasan itu melalui platform lokapasar. Di sejumlah platform ia jual bumbu-bumbu itu dengan harga yang lebih tinggi, yakni Rp7.000 per bungkus.
"Ini saya menembus pasar baru di Muntilan [Magelang]. Kalau marketplace sudah nasional, Lampung, Jambi, Gresik Kalimantan," terangnya. "Harganya enggak naik walaupun bahan bakunya naik," tuturnya.
Salah satu konsumen bumbu halus Gubug Ndeso, Rina Utami mengaku menjual lagi bumbu-bumbu halus kemasan Gubug Ndeso ke pasar. Setidaknya 100 bungkus bumbu halus yang ia kulak ludes dibeli konsumen. "Paling banyak bumbu rendang sama satai," ujarnya.
"Tahun lalu karena Covid-19, ya mau gimana lagi. Itu pun harus door to door, jadi nganter ke rumah-rumah gitu. Kalau [Iduladha] ini paling di satu tempat gitu sudah habis," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement