Advertisement

7 Pasar dan 1 Mall di DIY Siap Layani Pembayaran Lewat QRIS, Ini Daftarnya

Herlambang Jati Kusumo
Senin, 11 Juli 2022 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
7 Pasar dan 1 Mall di DIY Siap Layani Pembayaran Lewat QRIS, Ini Daftarnya Opening Ceremony FEKDI 2022 di Wilayah Kerja BI DIY di Gedung Heritage Bank Indonesia, Senin (11/7/2022). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tujuh pasar dan satu mall di DIY kini melayani QRIS. Fasilitas pembayaran nontunai tersebut diresmikan Bank Indonesia (BI) dalam opening ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Senin (11/7/2022).

FEKDI 2022 mengusung tema Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery dan 2022 menjadi wujud sinergi antara otoritas, kementerian/lembaga, serta asosiasi dan pelaku industri untuk mendukung digitalisasi dan pencapaian Indonesia di bidang ekonomi keuangan digital (EKD), sekaligus menyemarakkan Presidensi G20.

Advertisement

BACA JUGA: Luar Biasa! Gunungkidul Terima Bantuan 1.700 Kambing dari Komunitas Muslim di Singapura

Opening Ceremony FEKDI 2022 di wilayah kerja BI DIY bertempat di Gedung Heritage Bank Indonesia. Tujuh pasar dan satu mall yang siap mengoperasikan QRIS, yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, Pasar Pingit, Pasar Gamping, Pasar Imogiri, Pasar Argosari, dan Pasar Wates serta Galeria Mall.

Launching ini diharapkan menjadi momentum untuk mempersiapkan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan dalam memasuki era kenormalan baru. Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi nontunai, QRIS memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor, tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini, dan murah serta bebas biaya bagi usaha mikro (0% sampai dengan Desember 2021).

Plh. Kepala Perwakilan BI DIY, Mohd. Irwan, mengharapkan program on-boarding QRIS ini dapat direplikasi di seluruh pasar rakyat dan pusat perbelanjaan. BI optimis program perluasan QRIS di pasar-pasar dapat terus berlanjut.

“Peningkatan kegiatan transaksi di pusat perbelanjaan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sektor riil, seperti petani, produsen, maupun pedagang, yang akan membuat mulai pulihnya daya beli masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Irwan.

Irwan berharap program ini mampu meningkatkan awareness untuk bertransaksi secara nirsentuh dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali mengunjungi pasar Kranggan sehingga mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Dalam mendukung pencapaian Program 15 Juta Pengguna Baru QRIS, DIY dibebani target 206.000 pengguna baru. Per Mei 2022, DIY berhasil memenuhi target dengan capaian sebesar 215.527 pengguna baru atau 104,62% dari target 2022.

Sementara, nominal dan volume transaksi QRIS di DIY per April 2022 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 365% dan 187% (YoY). Nominal transaksi QRIS per April 2022 tercatat sebesar Rp104,7 miliar sementara volume transaksi QRIS tercatat sebesar 1,2 juta kali transaksi. Jumlah merchant QRIS per Mei 2022 tercatat sebanyak 428.635 atau meningkat 21,78% dibandingkan capaian Desember 2021.

Bank Indonesia juga telah melakukan Launching Piloting QRIS antarnegara dengan Bank of Thailand dan Bank Sentral Malaysia. Ke depan, BI akan menjajaki kerja sama dengan Singapura, Korea Selatan dan Arab Saudi dalam mengembangkan QRIS sehingga layanan pembayaran nontunai tersebut dapat dipakai lintas negara.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Sleman Melorot, Ini Penyebabnya

Sekda DIY R. Kadarmanta Baskara Aji menekankan upaya digitalisasi ini perlu dibarengi dengan edukasi. “Penjual di pasar itu perlu diberikan edukasi. Sosialisasi ke masyarakat harus terus dilakukan. Harapannya dengan begitu masyarakat lebih sejahtera dan manajemen keuangan rumah tangga lebih baik,” ucap Aji.

Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan BPD DIY turut mendukung upaya digitalisasi ini. BPD DIY mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak. “Kami berkolaborasi dengan Pemda DIY, pemerintah kabupaten dan kota, hingga sekolah-sekolah untuk penerapan QRIS,” ucap Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement