Advertisement
Ombak Laut Selatan Capai 5 Meter, Nelayan Bantul Pilih Libur

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -- Selama dua hari terakhir, gelombang tinggi melanda pantai selatan Bantul. Akibatnya, banyak nelayan terpaksa libur melaut. Diperkirakan gelombang tinggi akan berlangsung sampai Sabtu (16/7/2022).
Salah satu nelayan Pantai Depok, Karjo, menjelaskan gelombang tinggi mencapai sekitar 4-5 meter. Dengan tingginya gelombang itu, para nelayan pun banyak yang tidak berani melaut. “Kemarin [Selasa, 13/7/2022] sama hari ini tidak melaut,” ujarnya, Rabu (13/7/2022).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Sejumlah Lurah Petahana di Bantul Bakal Ramaikan Pilur
Gelombang tinggi ini baru terjadi kali ini selama beberapa bulan terakhir. Menurutnya setiap tahun pasti ada saat-saat ketika terjadi gelombang tinggi, terutama pada Juli-Agustus. “Bisa empat hari, bisa seminggu, tidak pasti,” kata dia.
Dengan kondisi itu, kata dia, hampir semua nelayan di wilayah pesisir Bantul tidak melaut. Meski demikian tetap saja ada nelayan yang melaut, terutama nelayan di wilayah Gunungkidul. “Karena masuknya enggak melawan ombak,” ungkapnya.
Selain karena tingginya gelombang, dia memilih untuk tidak melaut karena tak sebandingnya risiko yang dihadapi dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam sekali melaut, para nelayan harus mengeluarkan uang paling tidak Rp100.000 hingga Rp150.000 untuk bahan bakar.
Padahal, saat ini nelayan sedang menghadapi masa paceklik ikan yang sudah berlangsung setidaknya dalam setahun belakangan. Dalam sekali melaut, hasil tangkapan hanya 4-10 kilogram dengan jenis ikan campuran dan didominasi ikan yang murah. “Kayak layur gitu langka,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tiang Kabel Internet Semrawut, Bertebaran di Sleman
- Aksi Bela Alquran di Tugu Jogja Diawali Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
- Mahasiswa National University Singapura Belajar Bahasa Indonesia lewat Koran
- Karnaval di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Tampilkan Kolaborasi Budaya
- PAC PDIP Ngampilan Santuni Anak Yatim Piatu
Advertisement
Advertisement