Advertisement
Bantul Kembali Dapat Vaksin PMK 800 Dosis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul kembali mendapat pasokan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak.
Sebanyak 800 dosis diterima pada pekan ini. Sebelumnya, Bantul sudah mendapat 300 dosis sehingga total menerima 1.100 dosis.
Advertisement
BACA JUGA: JJLS Gunungkidul Mulai Dilirik Investor
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Joko Waluyo mengatakan pasokan vaksin PMK sudah didistribusikan ke semua kapanewon untuk disuntikan kepada hewan ternak oleh dokter hewan di masing-masing kapanewon.
Joko mengaku jumlah vaksin yang didapatkan Bantul masih jauh dari populasi hewan ternak, terutama sapi yang mencapai 73.000 ekor. “Jumlah hewan di Bantul yang sudah disuntik vaksin PMK memang masih sangat sedikit, baru mencapai sekitar 1,5% dari total jumlah populasi sapi,” kata Joko, Selasa (26/7).
Joko mengatakan penularan PMK pada hewan ternak di Bantul masih terus terjadi, tetapi tidak seluas pada Mei dan Juni lalu penularannya. Sampai Minggu lalu jumlah hewan ternak yang terpapar PMK mencapai 3.139 ekor yang terdiri dari sapi 2.873 ekor, domba 235 ekor, kambing 24 ekor, dan kerbau tujuh ekor.
Dari jumlah itu setidaknya ada 19 ekor sapi yang mati dan 83 ekor sapi dipotong paksa, “Kemudian untuk tingkat kesembuhannya tercatat ada 1.127 ekor, dengan rincian 927 ekor sapi, 191 ekor domba, dan sembilan ekor kambing,” papar Joko.
Guna meningkatkan kesembuhan pada hewan yang terpapar PMK, pihaknya sudah menugaskan dokter hewan agar rutin melakukan pengobatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan dalam tahap kedua ini vaksin PMK yang diperoleh DIY dari Pemerintah Pusat sebanyak 8.600 dosis. Sementara tahap pertama dulu sekitar 4.800 dosis, sehingga totalnya 13.400 dosis. Semuanya sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota, “Terbanyak adalah Gunungkiudl dan Sleman sesuai jumlah populasi sapi yang banyak,” katanya.
Total hewan ternak yang terpapar PMK sampai saat ini sekitar 10.000an lebih namun penambahannya akhir-akhir ini cukup sedikit, artinya sudah melandai. Tidak seperti sebelum-sebelumnya penularannya yang cukup cepat.
BACA JUGA: Ini Deretan Kota di Indonesia yang Jadi Favorit Turis Mancanegara, DIY Salah Satunya
Landainya penularan PMK pada hewan ternak diakui Sugeng akibat adanya vaksin PMK. “ Ini efek vaksinasi dan pemberian obat, pemberian makanan, dan vitamin yang dibantu pemerintah,” katanya.
Ia berharap dalam waktu ke depan sudah tidak ada lagi penularan PMK pada hewan ternak di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement