Advertisement
Guru Asal Ngemplak Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah Dinas SMPN 1 Girisubo Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sriyanto, 58, guru asal Bimomartani, Ngemplak, Sleman, ditemukan meninggal dunia di rumah dinas SMPB 1 Girisubo pada Selasa (2/8/2022) pagi.
Diduga ia meninggal karena penyakit livernya kambuh.
Advertisement
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Kapolsek Girisubo AKP Isnaini mengatakan meninggalnya Sriyanto diketahui saat rekan kerjanya mendatangi rumah dinas yang ditempati Sriyanto. Rekan guru mencarinya karena hingga pukul 09.00 WIB, yang bersangkutan belum melakukan presensi masuk kerja.
Saat mengentuk pintu rumah, si guru tak mendapati jawaban sehingga mencoba mengintip dan melihat yang bersangkutan tertidur dengan keadaan mulut berbusa.
“Selanjutnya guru tersebut menghubungi sekolah dan ke Polsek Girusubu untuk melaporkan peristiwa ini,” kata Isnaini kepada wartawan, Selasa sore.
BACA JUGA: Antisipasi Terulangnya Pemaksaan Jilbab, Dewan Pendidikan DIY Siapkan Pendidikan Kejogjaan
Polsek bersama Puskesmas Girisubo mendatangi lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada luka-luka bekas penganiayaan. “Kemungkinan yang bersangkutan meninggal karena penyakit livernya kambuh dan tidak diketahui orang lain. Jasadnya sudah kami serahkan ke keluarga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
- Coklit Pilkada 2024 Selesai, Bawaslu Sleman Masih Temukan Pemilih Belum Didata
Advertisement
Advertisement