100 Siswa SMA/SMK Jogja Ikuti Workshop dan Lomba Komik Kukuruyug#8
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan Mulyakarya menyelenggarakan Workshop dan Lomba Komik Kukuruyug#8 pada 2-4 Agustus 2022 di Omah Petroek, Pakem Sleman.
Sebanyak 100 peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal SMA/SMK di Jogja.
Advertisement
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, Dinas Kebudayaan DIY (Khunda Kabudayan) DIY, Y. Eni Lestari Rahayu, mengatakan ini merupakan kegiatan ke delapan yang digelar setiap tahun sejak 2014. Acara ini menjadi yang pertama digelar secara luring setelah pandemi selama dua tahun.
“Dalam kegiatan ini peserta dibekali materi oleh narasumber-narasumber yang sangat kompeten di bidangnya," ucapnya ditemui di lokasi workshop, Selasa (2/8/2022).
Ilmu yang diperoleh peserta dari workshop ini akan langsung diaplikasikan dalam lomba komik di akhir kegiatan. Dia menjelaskan, komik sebagai salah satu cabang seni rupa menjadi media ekspresi dalam merespon dan menyampaikan gagasan.
“Kami hanya targetkan 100 peserta agar kegiatan bisa berjalan maksimal. Diharapkan yang datang ke sini sudah punya dasar komik, karena kalau enggak punya dasar komik akan sulit,” ujar dia.
Selama delapan tahun berjalan, minat siswa SMA/SMK untuk bergabung dalam kegiatan ini semakin meningkat. Peserta paling banyak berasal dari Kota Jogja, namun kegiatan ini terbuka bagi siapa saja.
“Bisa hasilkan anak-anak yang suka komik, kemudian dari membuat komik bisa menghidupi, kebudayaan kan hidup, kehidupan, dan penghidupan,” lanjutnya.
Panitia Workshop dari Mulyakarya, Erfianto Wardhana mengatakan ada sekitar 10.000 yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini. Namun agar kesempatan ini bisa merata ke semua sekolah akhirnya sekolah ikut menyeleksi.
BACA JUGA: Antisipasi Terulangnya Pemaksaan Jilbab, Dewan Pendidikan DIY Siapkan Pendidikan Kejogjaan
Setelah mengikuti workshop, peserta akan diikutsertakan dalam pameran. Akan ada 30 karya terbaik, namun tidak ada juara dari lomba ini. Menurutnya semua karya sebenarnya baik, namun yang membedakan pada karakternya.
“Awalnya kami ingin kumpulkan komikus, ingin membentuk biar punya karakter sendiri, selama ini refrensi ke manga. Cari karakter yang idenya dari diri sendiri, meski masih berbau manga tapi goresannya ala dia,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement