Advertisement
Warga Gunungkidul Berharap Jalur Kepek-Ngobaran Segera Dirampungkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga di Desa Kanigoro, Saptosari berharap jalur wisata yang menghubungkan Kepek-Pantai Ngobaran bisa diselesaikan. Pasalnya, sejak dibangun pertama kali di 2017 hingga sekarang belum juga terselesaikan.
Salah seorang warga Gebang, Kanigoro, Suyatno mengatakan, jalan Kepek-Ngobaran sudah dibangun, tapin hingga sekarang belum selesai. Pembangunan baru separuh jalur dan masih menyisakan ruas sepanjang 4,5 kilometer yang belum dibangun.
Advertisement
Menurut dia, di ruas yang belum terbangun tidak ada masalah karena lahannya sudah dibebaskan sehingga tinggal proses pembangunan. “Warga sudah menerima ganti rugi dan sekarang tinggal menunggu proses pembangunan,” kata Suyatno kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).
Kelanjutan pembangunan jalan baru ini sangat ditunggu masyarakat karena untuk pengembangan sektor wisata di kawasan Pantai Ngobaran dan Ngrenehan. Ia menilai akses jalan yang ada saat ini terlalu sempit sehingga tidak bisa untuk lewat kendaraan besar seperti bus pariwisata.
BACA JUGA: Pengacara Ragukan Perang Sarung di Bantul Terkait Kematian Pelajar di Gedongkuning
Dia menyakini dengan adanya akses yang representatif, maka pariwisata akan lebih berkembang lagi. “Sudah banyak yang datang berkunjung, tapi masih didominasi kendaraan pribadi. Travel juga ada, tapi ukurannya yang sedang karena kalau bus pariwisata yang besar belum bisa masuk,” katanya.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRK) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, upaya pembangunan jalur wisata ke kawasan Pantai Ngobaran sudah dimulai sejak 2017 lalu. Namun demikian, program terhenti karena corono sehingga belum bisa dilanjutkan pembangunannya hingga sekarang.
“Pandemi corono memang memberikan pengaruh. Pada 2019 lalu sempat ada bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penyelesaian, tapi terkena refocusing guna penanganan Covid-19,” kata Wadiyana.
Menurut dia, tahun ini tidak ada kegiatan melanjutkan pembangunan yang masih kurang sekitar 4,5 kilometer. Diperkirakan penyelasaian jalur ini membutuhkan dana sekitar Rp50 miliar.
“Satu kilometer membutuhkan sekitar Rp10 miliar. Memang tidak murah karena harus memangkas perbukitan serta menimbun lereng yang curam sehingga masih membutuhkan biaya besar,” katanya.
Wadiyana menambahkan, kemampuan anggaran yang dimiliki pemkab sangat terbatas. Oleh karenanya, penyelesaian jalur wisata ini membutuhkan bantuan dari pihak lain. Selain berupaya mengakses DAK untuk infrastruktur, juga berencana meminta bantuan pembiayaan melalui dana keistimewaan.
“Ini yang kami usahakan dan mudah-mudahan danais bisa digunakan menyelesaikan jalur ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Naik 10%, Volume Kendaraan Diprediksi sampai 9 Juta di Solo saat Lebaran 2024
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement