Pengacara Ragukan Perang Sarung di Bantul Terkait Kematian Pelajar di Gedongkuning
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pelaksanaan sidang kasus kekerasan jalanan (Rasjal) alias klithih di Gedongkuning yang menelan satu korban jiwa Daffa Adzin Albasith terus digelar. Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi dengan menghadirkan teman korban pada Selasa (2/8/2022). Adapun dari pihak terdakwa meragukan adanya kaitan antara kejadian perang sarung di Bantul dengan insiden tewasnya korban.
Jika pada sidang sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi dari rekan terdakwa, saat ini dari teman korban. Adapun sidang lanjutan dengan yang sama akan kembali digelar pada Kamis (4/8/2022).
Advertisement
BACA JUGA: DPR Usulkan Pertalite Hanya untuk Motor dan Kendaraan Umum, Kapan Diberlakukan?
Tiga saksi dari teman korban yang dihadirkan JPU di persidangan Selasa adalah MDS, AKA dan MNF. Ketiga saksi tersebut masih di bawah umur sehingga sidang digelar tertutup. Hakim Ketua Suparman memutuskan sidang digelar tertutup karena sesuai aturan perundang-undangan saksi masih dibawah umur. Oleh karena itu hanya pihak keluarga dan pendamping yang boleh mengikuti. Adapun tiga terdakwa dihadirkan secara daring adalah RNS, 19; FAS, 18 dan MMA, 21.
Kuasa Hukum salah satu terdakwa Taufiqurrahman yang hadir dalam persidangan itu mengungkapkan dari hasil keterangan para saksi teman korban tidak ada yang melihat secara langsung wajah pelakunya. Saksi hanya menyampaikan melihat postur tubuh dan menggunakan pakaian berwarna abu-abu. Mengingat pelaku menggunakan masker. Ia menilai CCTV sebenarnya bisa menjadi alat dalam mengungkap kebenaran kasus tersebut.
"Berdasarkan keterangan saksi memang tidak ada yang mengenali pelaku. Mereka hanya melihat postur tubuh dan tatapan matanya saja. Selain itu tidak melihat adanya keterkaitan antara kejadian perang sarung dengan kejadian di lokasi [TKP]," ujarnya.
Sebagaimana diketahui kasus kekerasan jalanan yang terjadi pada awal April 2022 lalu memakan satu korban jiwa yaitu Daffa Adzin Albasith. Korban merupakan pelajar salah satu SMA swasta di Kota Jogja. Peristiwa itu pun menggegerkan publik dan berbagai pihak mendesak pengungkapan kasus tersebut. Kasus Rasjal yang menimbulkan korban jiwa ini terjadi untuk kesekian kalinya di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
Advertisement
Advertisement