Advertisement
Ajukan Takedown di Marketplace, Produsen Obat Herbal Klaim Rugi Ratusan Juta Akibat Pemalsuan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dugaan pemalsuan produk di marketplace kian marak terjadi. Penjualan yang dilakukan secara online tersebut sulit dilacak karena tidak diketahui keberadaan pelaku pemalsuan.
Pengalaman merugi hingga ratusan juta itu diungkapkan oleh Dimas Ragil Achir Rudin yang juga Direktur PT KSB, selaku produsen obat herbal diabetes Yacona asal Jogja. Ia menceritakan adanya pemalsuan itu diketahuinya sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Ketika mendapati ada salah satu akun di marketplace yang bukan dari jaringannya mengunggah produk jenis serupa. Setelah diamati, ternyata produk tersebut bukan dari hasil produksi di perusahaannya dan dijual lebih murah. Ia mengklaim bahwa produknya pemegang izin resmi.
Advertisement
"Setelah kami melihat, ternyata banyak sekali akun yang memajang produk palsu itu di marketplace. Ada sedikitnya 300 akun yang menjual di semua situs jual beli online terkenal di Indonesia dan itu secara terus menerus, artinya konsumen sudah banyak yang tertipu dengan membeli produk palsu itu. Kalau dihitung, kerugian kami antara Rp200 juta sampai Rp1 miliar," kata Dimas di Jogja, Rabu (10/8/2022).
BACA JUGA: Pemuda Diharapkan Terlibat Aktif pada Pemilu Serentak 2024
Ia menambahkan dari sisi kemasan produk palsu, bentuknya sangat berbeda. Kemasan terlihat lebih putih kusam, tutup botol tanpa segel, dan kode produk hanya tertulis di kemasan dus. Pemalsuan itu dikhawatirkan membahayakan konsumen karena belum teruji secara ilmiah dan laboratorium. Termasuk kemungkinan menggunakan sampah herbal.
"Karena ini sudah kategori melanggar hukum, maka kami melanjutkan proses ini ke jalur hukum agar tidak banyak masyarakat yang tertipu. Selain itu sangat membahayakan konsumen," katanya.
Kuasa Hukum Robby Andrian mengatakan kasus itu telah dilaporkan ke Polda DIY dengan dugaan tindak pemalsuan merek. Timnya telah mengajukan permohonan takedown kepada ratusan akun di Shopee Indonesia yang menjual produk palsu tersebut.
"Kami melihat indikasi ada pemasoknya, karena dari hasil pengamatan kami beberapa penjual juga mengaku membeli dari marketplace. Termasuk temuan kami ada di Demak dan Wonogiri. Kami masih mencari produsennya untuk membantu data kepolisian," katanya.
BACA JUGA: Pemda DIY Pastikan Jalur Tol Jogja-YIA Akan Menghindari Lahan Persawahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Urutan 5 Terburuk di Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kafe di Sleman Diduga Eksploitasi Pekerja, Majelis Buruh Sebut Bisa Dikenakan Sanksi
- Pilkada Kulonprogo, KPU Butuh Ribuan Orang Jadi Panitia TPS
- Izin Pemanfaatan Tanah Kas Desa untuk Pembangunan TPST Donokerto Sleman Belum Kelar
- KPU Tetapkan Seluruh Calon di Pilkada Kulonprogo Memenuhi Syarat, Warga Diminta Tanggapan
- Masyarakat Sleman Dipersilakan Memberikan Masukan kepada KPU Sebelum Penetapan Calon Pilkada
Advertisement
Advertisement