Advertisement

Puluhan Santri Rehabilitasi Narkoba Mengikuti Kegiatan Khotmil Qur’an

Abdul Hamied Razak
Kamis, 11 Agustus 2022 - 08:07 WIB
Sirojul Khafid
Puluhan Santri Rehabilitasi Narkoba Mengikuti Kegiatan Khotmil Qur’an Puluhan santri dari Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba, Pesantren Bidayatussalikin, Turgo, Pakembinangun, Pakem mengikuti khotmil qur'an atau khataman Alquran, Rabu (10/82022). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan santri dari Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba, Pesantren Bidayatussalikin, Turgo, Pakembinangun, Pakem, Sleman mengikuti khotmil qur'an atau khataman Alquran, Rabu (10/8/2022).

Pimpinan PP Bidayatussalikin, KH Abdullah Deny Setiawan Wayoi, mengatakan kegiatan tersebut sangat spesial karena santri di ponpes tersebut benar-benar melakukan jihad dengan sungguh-sungguh, yakni melawan hawa nafsu. Para santri di pondok tersebut merupakan orang-orang yang sebelumnya terpapar narkoba.

Advertisement

"Mereka juga menghafal Alquran. Ini tidak main-main, orang yang biasa saja sulit untuk menghafal Alquran, tapi mereka bisa," katanya di sela kegiatan di Tritis Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman.

Dia menjelaskan, para santri di Ponpes tersebut mendapatkan pembinaan dari kyai, didampingi oleh BNN Kabupaten, Kemenag, Dinsos dan pemerintah setempat. "Pendidikan di Ponpes ini terintegrasi dengan sekolah tingkat SMP dan SMA dengan menerapkan model manajemen santri terintegrasi," kata doktor lulusan UNY ini.

BACA JUGA: Terbakar, Perbaikan Gedung SDN 1 Degelan Diperkirakan Selesai Desember Mendatang

Dia menjelaskan, dari sekitar 40 santri yang bermukim di Ponpes, ada sekitar 20 santri yang belajar menghafalkan Alquran. Model menagemen santri yang diterapkan, katanya, juga diklaim mampu untuk memberikan pendidikan dan pembinaan bagi para remaja yang terpapar Narkoba. "Kami selalu berkoordinasi dengan BNN Kabupaten Sleman untuk menangani para pecandu narkoba ini," katanya.

Metode pembinaan yang digunakan di Ponpes tersebut, lanjutnya, dititik beratkan pada aspek spiritualitas sebagai terapi bagi para santri. Adapun sokongan yang menguatkan, lanjut Deny, adalah dukungan yang diberikan dari semua pihak. "Sebab mereka generasi bangsa yang perlu dibantu ke jalan yang baik. Mereka harus hijrah secara sungguh-sungguh agar hasilnya menjadi lebih baik," katanya.

Kepala BNNK Sleman, Siti Alfiah, mengatakan Pondok Pesantren Bidayatussalikin merupakan Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba. "Kami sangat mendukung program di sini. Sebab program rehabilitasi BNN diterapkan di sini. Ditambah dengan managemen santrinya," ujar Siti.

BACA JUGA: Ternak Mati Terpapar PMK Bisa Dapat Bantuan, Bupati Sleman: Semua Harus Terdata

Para pecandu narkoba yang mengikuti program rehabilitasi di Ponpes tersebut, lanjutnya, sudah memiliki kekuatan hukum (inkrah). Mereka yang diminta melakukan rawat inap, akan dibawa ke Ponpes tersebut. Sebaliknya, mereka yang diputuskan harus rawat jalan akan ditangani di Klinik Pratama Sembada.

"Selama proses rehabilitasi narkoba ini, biayanya tidak ditanggung pemerintah tetapi masing-masing keluarga. Ini yang menjadi salah satu kendalanya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terjerat Kasus Narkoba, Satu Keluarga di Banten Masuk Bui

News
| Jum'at, 04 Oktober 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement