Advertisement

Pemkab Sleman Fokus 4 Sektor dalam Penanggulangan Kemiskinan

Media Digital
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 11:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemkab Sleman Fokus 4 Sektor dalam Penanggulangan Kemiskinan

Advertisement

SLEMAN- Berdasarkan data tahun 2021 terdapat peningkatan angka kemiskinan menjadi 8,64%. Peningkatan itu diakibatkan dari pandemi Covid-19. Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa akan mengambil langkah darurat.

"Langkah awal yang diambil, data kemiskinan di Sleman harus segera diperbarui. Selain itu kami juga melakukan Roadshow ke 17 kecamatan [kapanewon] sekabupaten Sleman untuk mendengarkan secara riil kondisi masyarakat miskin dan rentan miskin terdampak pandemi covid-19," katanya, Kamis (11/8/2022).

Advertisement

Selanjutnya, kata Danang, ia akan melakukan konsolidasi dengan semua potensi program yang memungkinkan bisa disinergikan dengan program pengentasan kemiskinan. Sehinga muncul konsep penanggulangan kemiskinan integratif, baik jangka pendek atau jangka panjang. Artinya, TKPKD tidak hanya bertumpu pada program dengan anggaran APBD atau APBN. "Kami meminta semua stakeholder pemerintah Kabupaten Sleman untuk memprioritaskan programnya untuk penanggulangan kemiskinan di Sleman," ujarnya.

Sejumlah lembaga swasta yang dikonsilidasi antara lain, kekuatan lembaga amil zakat atau kelompok charity, Forum Tanggjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSP) di Sleman, serta sejumlah lembaga swasta lainnya. Ada empat sektor yang saat ini diskema menjadi program pengentasan kemiskinan. "Pertama, peningkatan kualitas UMKM. Semua kategori UMKM di Sleman harus lebih cepat naik kelas, mampu merambah pasar digital berdaya-saing tinggi," kata Danang.

Bentuk-bentuk program yang telah dijalankan kaitannya dengan sektor UMKM adalah bantuan pengurusan izin usaha, pembinaan pengemasan produk, serta program bantuan pemodalan. Disinergikan dengan program-program pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Sleman di Tahun 2022 ini mengalokasikan anggaran Rp4,7 Miliar untuk pemberdayaan UMKM.

"Kedua, sektor pertanian. Tim penangulangan kemiskinan mengkonsolidasi petani melakukan langkah produksi invotif. Salah satu kegiatan yang dimasifkan adalah bantuan bibit pertanian serta mendorong komunitas milenial turun tangan menggarap sektor pertanian," kata Danang.

Menurutnya, kelompok usia milenial termasuk kategori terdampak pandemi cukup besar karena pemutusan kerja. Pemerintah mengorganisir mereka untuk membuat kelompok tani. Menggarap lahan pertanian dengan bantuan bibit, pendampingan, serta alat produksi.

"Hingga saat ini sudah ada tiga kelompok petani milenial yang telah berjalan di Sleman. Ketiganya berada di wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi di Kabupaten Sleman. Kapanewon Minggir, Moyudan, dan Prambanan," paparnya.

Dia menambahkan, dukungan yang lebih luas bagi kalangan petani antara lain, pembentukan hilir dari sektor pertanian yakni berupa rumah lelang hasil tani masyarakat. Program ini sudah berjalan di sejumlah kapenewon yang tidak saja ada di wilayah dengan status termiskin.

"Ketiga, sektor pariwisata. Sleman sebagai wilayah dengan tujuan wisata cukup besar diintegrasikan sebagai pasar produksi. Semua hasil produksi UMKM di Sleman didorong untuk mendapat tempat di area destinasi wisata," katanya.

Tim penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sleman, lanjutnya, mendukung sejumlah event wisata serta pameran produk UMKM. Berdasarkan data yang tim penanggulangan kemiskinan miliki, baru UMKM kategori produk kuliner yang mendapat manfaat cukup besar.

"Keempat, bantuan beasiswa kuliah bagi keluarga miskin. Tim penanggulangan kemiskinan bekerjasama dengan universitas menciptakan link and match dunia pendidikan dan dunia kerja, berupa dukungan beasiswa kuliah, salah satunya bekerja sama dengan Universitas Amikom Yogyakarta," ujarnya.

Program beasiswa tersebut bersifat jangka panjang dalam kerangka pengentasan kemiskinan. Harapannya bisa memutus mata rantai keluarga miskin. Selain itu, sebagai program jangka pendek, tim penanggulangan kemiskinan mendorong peningkatan bantuan tunai atau jaminan sosial yang sudah ada. Program semacam itu tentu tidak bersifat sustainability dalam rangka pemberdayaan.

"Perlu dijelaskan, dari empat langkah darurat program penanggulangan kemiskinan tersebut sejauhnya masih diprioritaskan di wilayah-wilayah dengan kategori termiskin di Kabupaten Sleman," katanya.

Danang mengatakan, program strategis pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman dirancang dengan konsep pemberdayaan produktif berbasis komunitas. Ujung tombak keberhasilan program pengentasan kemiskinan di Sleman yang bergantung pada aspek inovasi dan kreatifitas. "Selaku Wakil Bupati Sleman yang sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) kami berharap dukungan semua pihak untuk bergotong-royong dalam agenda pengentasan kemiskinan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement