Bentuk Penguatan Karakter, Murid Sekolah Tampilkan Lakon Seni Tradisi Anoman Duto

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Puluhan murid sekolah dari berbagai jenjang berkolaborasi dengan seniman Jogja mementaskan lakon Anoman Duto pada Sabtu (20/8/2022) malam di Ampi Theatre Ramayana Ballet Purawisata Jogja.
Penampilan ini merupakan bagian dari program panggung siswa bercerita pada pengembangan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Hendak Terbitkan IPL Tol Jogja-YIA, Ini yang Jadi Pertimbangan Pemda DIY
Penampilan yang berlangsung kurang lebih 70 menit itu diisi oleh 10 seniman serta 64 murid dari 30 sekolah di Jogja baik SD, SMP, dan SMA/SMK. Pementasan ini diharapkan mampu menginternalisasi seni budaya tradisi kepada murid lewat belajar langsung dengan para seniman. Selain itu juga membentuk karakter murid lewat nilai lakon yang ditampilkan sehingga menguatkan pendidikan karakter.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Restu Gunawan, menjelaskan dalam program GSMS biasanya murid hanya diajarkan mengenai berbagai macam jenis seni. Kali ini pihaknya memutuskan mengajak murid untuk pentas dengan berkolaborasi dengan murid dari berbagai sekolah seniman dan juga panggung pertunjukan.
"Sekarang Kami kasih ruang untuk pentas supaya betul-betul latihan dan mengalami betul rasanya pentas. Jadi ada rasa bangga dan memiliki, kalau murid ikut terlibat langsung kan ada rasa suka duka dan mereka bisa merasakan seni dalam proses pembentukan karakter," ujar Restu.
Dia menyebut, selain di Jogja pihaknya juga menggelar acara serupa di Solo dengan lakon Pendadaran Siswa Mardika. Program panggung siswa bercerita rencananya coba diperluas di beberapa daerah lainnya yang belum mempunyai ekosistem seni yang kuat. Lewat program itu, kolaborasi antar murid dengan praktisi seni budaya akan terbentuk dan menjadi salah satu modal dalam pengembangan kepribadian mereka ke depannya.
Sutradara Lakon Anoman Duto, Tukiran, menjelaskan butuh waktu tiga bulan dengan 14 kali pertemuan bagi para seniman untuk mempersiapkan murid tampil dengan lakon tersebut. Mereka sebelumnya mengajukan diri secara sukarela untuk tampil. Awal sasaran hanya melibatkan 15 sekolah dengan perwakilan murid masing-masing sebanyak dua atau empat. Karena minim peminat, akhirnya sasaran sekolah diperluas menjadi 30 dan terkumpul sebanyak 64 murid.
Menurutnya, lakon Anoman memiliki kandungan nilai penting yang patut disampaikan kepada masyarakat khususnya murid. Kisah ini mengajarkan semua orang boleh mengambil apa pun yang ada di muka bumi ini, namun jangan pernah mengambil sesuatu yang telah menjadi milik orang lain. Pesan moral lainnya yakni setiap orang sudah punya tugas masing-masing dan harus melaksanakan tugas yang diamanahkan itu dengan sebaik mungkin. Setiap keputusan, langkah, dan perilaku apa pun yang kita lakukan ada konsekuensinya dan harus diterima dengan ikhlas.
"Ada kesulitan memang untuk mengenalkan budaya dengan tarian. Karena kan mereka harus mengenal dasar tari kemudian menggerakkan tangan dengan pola tertentu. Apalagi mereka semua berangkat dari nol sehingga butuh upaya yang ekstra tapi murid sangat antusias dan hasilnya sangat luar biasa," ungkapnya.
BACA JUGA: Warna-Warni Puluhan Layangan Warnai Langit Pantai Samas
Tukiran menyebut total ada 10 seniman yang masing-masing melatih murid dengan peran yang berbeda-beda. Tokoh kera, putri taman, dan Duto dilatih secara khusus. Mereka awalnya dikumpulkan dalam tiga kelompok tokoh tersebut. Lantas dipilih untuk memerankan setiap tokoh yang ada dalam lakon itu. Proses latihan tiap tokoh juga dilakukan secara terpisah, setelahnya baru digabungkan dengan alur cerita secara keseluruhan dengan iringan gending karawitan.
"Saya ajarkan murid untuk berkreasi sesuai dengan pemahamannya. Jangan takut salah dan tampil lepas saja. Terbukti di pertemuan ke 12 semua sudah oke dan siap untuk tampil," ujar Tukiran.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jokowi Kecewa dan Sedih Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Nelayan Bantul Tetap Melaut
- Wisata Solo Belakangan Moncer, Pemda Minta Tidak Disaingkan dengan Jogja Tapi...
- Penipuan Bermodus Tunggakan Tagihan Telepon, Seorang Dosen di Jogja Kehilangan Rp710 Juta
- Pastikan THR Dibayarkan, Pemkab Kulonprogo Pantau Ketat 10 Perusahaan
- Ini Dia Pelanggaran yang Banyak Ditemukan saat Ramp Check di Terminal Giwangan, Rata-rata Masalah Administrasi
Advertisement