Advertisement
Pedagang Minta Bantuan Tetap Diberikan dalam Bentuk Uang

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Sejumlah pedagang di pasar tradisional berharap bantuan sosial khususnya untuk sembako atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bisa diwujudkan dalam bentuk uang. Cara ini dinilai efektif untuk meningkatkan roda ekonomi di pasar.
Salah satu usulan ini diungkapkan oleh pedagang kelontong di Pasar Candirejo, Semin, Sudarti.
Advertisement
Menurut dia, program sembako sempat diberikan dalam bentuk uang. Para pedagang menyambut baik karena bisa meramaikan aktivitas di pasar.
“Kalau bantuan turun, pasti pasar menjadi ramai karena banyak yang beli,” katanya, Selasa (23/8/2022).
Meski demikian, Sudarti mengakui bantuan tak lagi diwujudkan dalam bentuk uang karena diberikan dalam bentuk barang. Setiap penerima bantuan akan mendapatkan beras, telur, minyak hingga buah-buahan.
“Ini tidak semua toko bisa melayani karena layanan hanya di toko yang telah ditunjuk. Kalau seperti ini, para pedagang di pasar tidak ikut merasakan dampak dari penyaluran bantuan di masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, dia berharap bantuan yang dicairkan bisa diberikan dalam bentuk uang sehingga pedagang di pasar tradisional ikut merasakan dampaknya.
“Apalagi sekarang kondisi pasar sepi. Di sisi lain juga harus bersaing dengan toko modern yang sudah menjamur,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Suharno, pendagang di Pasar Semin. Menurut dia, sejak munculnya Bantuan Langsung Tunai di zaman Presiden SBY, pada saat penyaluran akan memberikan dampak terhadap ramainya jual beli di masyarakat.
“Program sembako sekarang diberikan dalam bentuk langsung barang. Jadi, hanya pedagang tertentu yang merasakan dampak dari penyaluran bantuan tersebut,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, program sembako sempat diberikan dalam bentuk uang. Masing-masing keluarga mendapatkan bantuan Rp200.000 per bulannya.
Meski demikian, sambung dia, setelah berjalan selama empat bulan, kebijakan penyaluran kembali diubah dengan mekasinme pemberian barang di e-Warong yang telah ditunjuk.
“Sekarang balik lagi diberikan dalam bentuk barang kebutuhan pokok mulai dari beras, telur, sayuran, hingga buah-buahan,” katanya.
Menurut Asti, penyaluran bantuan ini sangat bergantung dengan kebijakan dari Kementerian Sosial.
“Tim di lapangan hanya melaksanakan. Jadi, bantuan mau diberikan dalam bentuk uang atau barang sangat bergantung dengan kebijakan di kementerian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Sabtu 19 April 2025
Advertisement