Advertisement
Budi Daya Garam Mulai Berkembang Berkat Danais

Advertisement
TANJUNGSARI—Dana keistimewaan yang disalurkan ke masyarakat secara perlahan kian dirasakan manfaatnya. Salah satunya oleh para petani budi daya garam melalui program kalurahan maritim atau kalurahan yang berada di pinggiran pesisir selatan DIY.
Melalui penggunaan danais budi daya garam para petani terus berkembang, salah satunya di Pangai Sepanjang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul. Program ini digulirkan Paniradya Kaistimewan DIY.
Advertisement
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho menjelaskan salah satu program kalurahan maritim yang sudah berjalan adalah dukungan program untuk budi daya garam bagi petani di pesisir selatan DIY. Program ini masih sangat terbuka bagi seluruh kalurahan maritim yang berada di sepanjang pantai selatan. Akan tetapi pihak petani kelompok melalui kalurahan mengajukan program yang bersifat berkelanjutan.
“Keberlanjutan program itu kalau memang ada keinginan dari bawah, kalau sekadar top down kami khawatir umurnya tidak lama. Sehingga seperti program budi daya garam yang diajukan pun harus berangkat dari kelompok masyarakat kemudian diajukan ke kami melalui kalurahan,” katanya, Senin (23/8/2022).
Pendampingan program budi daya garam menggunakan danais ini, Paniradya Kaistimewan DIY tidak sekadar untuk memaksimalkan hasil produksi garam. Akan tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas lewat sertifikasi produk yang dihasilkan sehingga pasarnya lebih luas.
“Program budi daya garam ini tidak sekadar menghasilkan, tetapi bagaimana kami mendorong agar petani garam di DIY punya sertifikat sehingga ketika mereka menjual itu sudah layak. Jangan sampai yang dijual itu sekadar garam krosokan misalnya, tetapi kami mendorong bagaimana yang dijual itu sudah ber-SNI misalnya semacam itu yang kami upayakan, atau garam yang sudah mendapatkan lisensi OPD terkait,” ujarnya.
Aris mengatakan sejumlah budi daya garam yang sudah berjalan dengan dukungan danais antara lain di Pantai Sepanjang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari Gunungkidul; Pantai Bugel Kulonprogo dan pantai di kawasan Gadingsari, Bantul.
Salah satu petani garam asal Pantai Sepanjang, Gunungkidul Wiharta mengakui berkat dukungan dana keistimewaan DIY kelompoknya mengalami perkembangan pesat terkait produktivitas garam. Jika sebelumnya dalam sebulan hanya panen sekitar 40 kilogram, akan tetapi saat ini bisa mencapai dua ton dalam sebulan. “Selain itu kami juga mendapatkan bantuan untuk pembangunan gudang tempat penyimpanan garam sehingga lebih bagus pengelolaannya,” ujarnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hore! KAI Jual 73.500 Tiket Murah Mulai dari Rp50.000, Begini Cara Mendapatkannya
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Penjelasan Penjabat Wali Kota Jogja Terkait Validasi Data PKL Teras Malioboro 2: Pedagang Dilibatkan
- Korban Apartemen Malioboro City Minta Diskresi ke Bupati Sleman
- Kisah Merawat Sungai Code, Pernah Dijuluki Toilet Terpanjang di Dunia
- Jelang Diserahkan ke Masyarakat, Eko Suwanto Bersama Kepala Pelaksana BPBD DIY Cek Kelengkapan Alat Penanggulangan Bencana
- ASN DIY Dilarang Berkomentar, Share & Like Peserta Pemilu
Advertisement
Advertisement