Advertisement

Promo November

Parade Gamelan Nusantara Jadi Obat Rindu Masyarakat

Catur Dwi Janati
Sabtu, 27 Agustus 2022 - 17:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Parade Gamelan Nusantara Jadi Obat Rindu Masyarakat Suasana Parade Gamelan Nusantara pada Jumat (26/8/2022) yang diikuti puluhan seniman dan disaksikan ratusan warga Kulonprogo. - Harian Jogja / Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Puluhan  seniman karawitan Kulonprogo meramaikan Parade Gamelan Nusantara On The Road yang tampil mengelilingi sejumlah wilayah di Kulonprogo dengan empat gerbong truk. Sembari melaju para seniman menabuh gamelan yang menembangkan gending-gending keistimewaan.

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito menerangkan Parade Gamelan Nusantara digelar dalam rangka menyambut puncak Pacak Sepuran Festival yang bersamaan dengan momentum satu dasawarsa undang-undang keistimewaan DIY sekaligus menyemarakkan HUT proklamasi ke-77. Digelar selama dua hari mengelilingi berbagai wilayah di Kulonprogo, Parade Gamelan Nusantara hari pertama dibanjiri masyarakat yang antusias ingin menyaksikan pertunjukkan gamelan keliling ini. 

Advertisement

"Kami akan keliling ke masyarakat di Kulonprogo dan Insyaallah nanti nyeberang Bantul, nyeberang Sleman jika memungkinkan. Kami akan mendendangkan gending-gending keistimewaan dan juga gending-gending perjuangan agar semangat masyarakat tumbuh pasca pandemi," terangnya pada Jumat (26/8/2022).

Setidaknya ada 75 seniman dilibatkan dalam parade gamelan kali ini. Sejumlah anggota kepolisian dan TNI pun ikut berpartisipasi dalam festival. Para seniman dan perangkat gamelan dibawa di atas empat gerbong truk dan diarak ke sejumlah penjuru Kulonprogo. Selain itu, sejumlah mobil Jeep pun mengiringi rombongan parade gamelan dengan mengibarkan 77 bendera merah putih.

Baca juga: Pemeriksaan Disetop, Istri Ferdy Sambo Tidak Ditahan

"Seniman yang terlihat hari ini ada 75 seniman, ada TNI juga ada Polri juga dan pelaku-pelaku wisata yang berada di Kulonprogo," tandasnya.

Salah satu gending dibawakan dalam parade kali ini berjudul Cahyaning Kaistimewan. Gending ini diciptakan khusus dalam rangka memeringati satu dasawarsa undang-undang keistimewaan. 

"Jadi dalam rangka satu dasawarsa ini kita ada tercipta gending namanya Cahyaning Kaistimewan DIY. Ini bercerita tentang bagaimana Jogja ini semakin membahana dengan program-program keistimewaan sesuai dengan undang-undang keistimewaan yang sudah kita punyai," tandasnya.

Dengan adanya Parade Gamelan Nusantara Joko berharap masyarakat bisa terhibur setelah dua tahun pandemi. Selain itu diharapkan kesenian gamelan bisa tetap lestari salah satunya melalui pagelaran ini.

"Harapannya masyarakat terhibur terutama karena sudah lama kita tidak melakukan kegiatan seperti ini. Yang kedua kita pengin membangkitkan semangat masyarakat itu dengan gending-gending dan lagu-lagu yang kita gaungkan sampai ke pelosok-pelosok," tuturnya.

Salah satu seniman muda yang ikut berpartisipasi dalam Parade Gamelan Nusantara, Bayu Aska mengaku senang dengan adanya pagelaran ini. "Senang bisa ikut ini, bisa ikut parade gamelan ini," ungkapnya.  

Menurut Bayu selain dapat menghibur masyarakat, kehadiran parade gamelan ini juga dapat melestarikan kesenian karawitan. Ia berharap pentas gamelan on the road ini bisa digelar setiap tahunnya.

Di hari pertama Parade Gamelan Nusantara melintasi sejumlah rute seperti Alun-alun Wates, Pasar Wates, Karangnongko dan sejumlah titik lainnya. Di Pasar Wates, truk berhenti dan menyuguhkan sejumlah gending. 

Salah satu pedagang Pasar Wates, Diah Sandiana sempat kaget ketika rombongan truk parade gamelan melintas di Pasar Wates. Diah pun buru-buru meninggalkan los pakaiannya untuk menyaksikan puluhan pengrawit yang sempat berhenti di depan Pasar Wates. 

"Iya [kaget] kita kan kerja di dalam pasar, kaget ada apa itu. Terus langsung keluar lihat, ikut antusias aja. Seneng aja kan sudah berapa tahun kita enggak ada kaya gini," tandasnya. 

Diah berpendapat kegiatan semacam ini bisa digelar rutin setiap tahunnya. "Supaya buat hiburan masyarakat juga. Jadi kan senang aja ngelihatnya," tukasnya. 

Pada hari kedua nanti tepatnya Sabtu (27/8/2022) arak-arak gamelan akan melintasi sejumlah wilayah di sisi utara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement