Advertisement
DIY Alami Kemarau Basah, BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Hujan dengan intensitas sedang, ringan, hingga lebat terjadi di beberapa wilayah DIY. Padahal idealnya Agustus masih berada di masa kemarau. Namun karena ada fenomena La Nina maka musim kemarau yang terjadi cenderung basah.
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Yogyakarta, Warjono mengatakan potensi kemarau basah masih akan berlanjut sampai dua bulan ke depan, yakni di September dan Oktober.
Advertisement
"Masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang, bahkan lebat di beberapa wilayah DIY," ucapnya saat dihubungi Harianjogja.com, Rabu (31/8/2022).
BACA JUGA: Beberapa Sekolah Kekurangan Murid, Sleman Belum Punya Rencana Regrouping
Dia menjelaskan berdasarkan pantauan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sebagian wilayah DIY, khususnya di Jogja bagian selatan. Kondisi ini disebabkan karena adanya perlambatan angin di sebelah selatan pulau Jawa.
Kemudian menyebabkan terbentuknya awan di wilayah DIY. "Sehingga ancaman terjadinya bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi, informasi akan kami update apabila terjadi perubahan," lanjutnya.
Kepala Kelompok Foreskater BMKG YIA, Romadi mengatakan kondisi ini juga didukung kelembaban pada lapisan permukaan hingga ketinggian 500 mb. "Kondisi kelembaban di wilayah DIY relatif basah sehingga ikut mendukung terbentuknya awan di wilayah Yogyakarta," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
- Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
Advertisement
Advertisement