Advertisement
Wisman yang Datang ke Gunungkidul Masih Kecil, Kenapa?
Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Gunungkidul mulai meningkat. Meski demikian, Dinas Pariwisata (Dispar) mengakui sejauh ini jumlah wisman yang datang baru 10% dari total kunjungan yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian mengatakan, kunjungan wisman ke Gunungkidul terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meski demikian, dia tidak menyebutkan secara rinci berkaitan dengan jumlah kunjungan yang datang. “Ada peningkatan dan sekarang sudah lumayan karena ada peningkatan,” katanya.
Advertisement
Menurut dia, kunjungan wisman sangat bervariasi. Sebagai contoh, tamu-tamu dari Hungaria lebih senang berkunjung ke kawasan desa wisata. Hal berbeda ditunjukkan wisman dari Rusia yang lebih menyukai pesona pantai. “Jadi memang memiliki segmentasi sendiri-sendiri. Tidak bisa disamakan antara turis satu negara dengan negara lainnya,” katanya.
BACA JUGA: Ada Rencana Kenaikan Harga, SPBU di Gunungkidul Diserbu Warga, Antrean Mengular
Meski ada kenaikan, Aldian mengakui jumlahnya belum signifikan. Pasalnya, menurut dia, kunjungan masih didominasi wisatawan dalam negeri. “Ya kalau persentasenya masih 10 persen turis mancanegara. Sedangakan 90 persen lainnya berasal dari wisatawan dalam negeri,” katanya.
Sebagai gambaran hingga awal Augustus sudah ada kunjungan wisata ke Gunungkidul sebanyak 2.010.266 pengunjung. Adapun pemkab tahun ini menargetkan kunjungan sebanyak 3.770.920 orang. “Kami akan terus berusaha agar target kunjungan maupun pendapatan di tahun ini bisa terpenuhi,” katanya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Sumaryanta mengatakan, mimpi wisata Gunungkidul menuju tingkat dunia seperti yang didengung-dengungkan bupati masih belum terlihat.
Hal ini bisa berdasar pada tingkat kunjungan yang masih didominasi oleh wisatawan lokal. Sedangkan dari sisi infrastruktur juga butuh banyak perbaikan karena akses wisata masih banyak dikeluhkan karena kondisinya rusak.
Maryanta tidak menampik pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Gunungkidul. meski demikian, pendapatan masuk belum sebading terkait dengan pembangunan di sektor pariwisata yang dinilai masih kurang.
“Ini belum bicara infrastruktur pendukung lainnya. Untuk jalan menuju wisata masih banyak yang rusak. Harusnya, dengan besaran PAD ini ada imbal balik untuk pembangunan berkaitan dengan sektor kepariwisataan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
Advertisement
Advertisement