Advertisement

BBM Naik, Bagaimana Nasib Harga Telur? Begini Kata Pakar & Peternak

Sunartono
Selasa, 06 September 2022 - 04:27 WIB
Arief Junianto
BBM Naik, Bagaimana Nasib Harga Telur? Begini Kata Pakar & Peternak Ilustrasi. - Bisnis/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah sudah menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah harga telur yang sudah mulai menurun selama dua beberapa hari terakhir.

Pakar dari Fakultas Peternakan UGM menilai penanganan gejolak harga telur harus mempertimbangkan di peternak level bawah hingga konsumen.

Advertisement

Harga telur di DIY menembus Rp30.000 pada pertengahan hingga akhir Agustus 2022 lalu. Kemudian saat awal September 2022 ini perlahan mulai turun. Akan tetapi pemerintah menaikkan harga BBM, Sabtu (3/9/2022).

"Kalau kita lihat pemerintah telah berkomitmen menurunkan harga dalam waktu dua pekan [sebelum BBM naik], itu artinya harus ada proses yang dijalani. Tidak satu sisi tetapi yang lain tidak dipikirkan agar bisa dirasakan secara adil dari hulu ke hilir dari pelaku peternakan sampai konsumen," kata Pakar Peternakan UGM, Profesor Budi Guntoro, Senin (5/9/2022).

BACA JUGA: Punya Outlet Terbanyak, Waroeng Steak Masuk Muri

Budi yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM ini menilai telur menjadi salah satu komoditas yang banyak digemari masyarakat sehingga kebutuhan terus meningkat. Gejolak harga yang terjadi berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersediaan telur setiap harinya.

Tingginya harga telur memang tidak bisa dilihat dari sisi konsumen, akan tetapi juga para peternak. Karena penurunan yang terjadi secara signifikan juga berpengaruh terhadap para peternak di level bawah.

"Kami Fakutas Peternakan siap membantu menangani gejolak ini secara akademis. Sebaiknya diselesaikan secara bijak, jangan sampai ada yang turun ke jalan," katanya.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat, Yudianto Yosgiarso menyatakan belum dapat memastikan kemungkinan naik atau turun harga telur setelah BBM naik.

Dia menyarankan pemerintah untuk menyusun ulang rumus penentuan harga batas atas dan batas bawah telur setelah harga BBM naik. Ia menegaskan tidak semata-mata ingin menaikkan harga telur, akan tetapi perlu dipertimbangkan dari sisi lain dalam proses produksi, seperti transportasi dan harga pakan yang kemungkinan bisa naik.

"Kami punya rumus harga telur itu sama dengan 3,5 dikalikan harga pakan per kilogram. Kami minta kepada pemerintah silahkan diuji lewat beberapa perguruan tinggi milik pemerintah itu lebih independen, seperti UGM," katanya

Selain itu pemerintah harus segera menetapkan harga acuan pemerintah jagung, telur dan day old chicken (DOC) dan pakan. Jika tidak, hal ini akan menghambat perkembangan peternak kecil untuk bangkit mengingat harga telur terus bergejolak.

"Kami [peternak] baru bangkit setelah Lebaran karena populasi sempat berkurang harga membaik di Rp24.000 tetapi pada pertengahan Agustus kembali diisukan dengan kenaikan harga telur sangat tinggi dan sekarang BBM naik. Kami justru ingin membuat agar situasi usaha dan bisa mendukung ketahanan pangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya

News
| Jum'at, 19 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement