Rela Kucurkan Ratusan Miliar Bangun Apartemen di Jogja, Investor Ungkap Alasannya

Harianjogja.com, JOGJA—Wilayah DIY masih menjadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi properti. Ketatnya perizinan, para investor kini membidik sejumlah bangunan apartemen yang sempat terhenti pembangunan, salah satunya berada di kawasan Tambak Bayan, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Apartemen yang dulunya bernama Malioboro City ini kemudian berganti nama menjadi Malioboro Park View. Investor baru, menyuntik dana antara Rp500 miliar hingga Rp900 miliar untuk membangun ulang apartemen dilengkapi dengan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai tempat nongkrong. 

Direktur Operasional Majapahit Manajemen Hotel selaku Investor Malioboro Park View, R Dadang Zohar, menjelaskan ada banyak alasan Jogja banyak dilirik investor. Salah satunya merupakan daerah wisata dan pendidikan, sehingga banyak wisatawan yang datang. Hal itu menjadi alasannya untuk melanjutkan pembangunan apartemen yang sempat terhenti selama lebih dari dua tahun. 

“Tentunya semua tahu Jogja ini daerah wisata, daerah luar biasa, wisatanya tidak pernah sepi dan tentunya di sini banyak pendatang yang ingin mempunyai investasi yang jangka panjang tetapi perubahan harganya bagus. Kami melihat ini terjangkau untuk calon investor. Sehingga kami menghitung, dengan perhitungan matang, kemudian bersedia melanjutkan pembangunan,” katanya, Senin (5/8/2022).

BACA JUGA: BBM Naik, Bagaimana Nasib Harga Telur? Begini Kata Pakar & Peternak 

Meski enggan menyebutkan nilai pasti investasi yang dikeluarkan, namun ia memberikan gambar di perkiraan antara Rp500 miliar hingga Rp900 miliar. Dengan estimasi perputaran jumlah total 1.800 kamar terdiri atas tiga tower, jika setiap kamar menghabiskan sekitar Rp500 juta, maka totalnya Rp900 miliar. Akan tetapi ia lebih fokus menyelesaikan unit lama yang sudah terbangun agar konsumen tidak menunggu lama. Menurutnya jumlah 1.800 unit untuk ukuran kebutuhan Jogja masih kurang dari tingginya permintaan. 

“Nilai investasinya di bawah itu [Rp900 miliar], secara globalnya, tetapi kami yang ditunjuk lebih fokus pada menyelesaikan unit yang sudah ada dulu, supaya konsumen yang sudah beli tidak menunggu lama, sambil berjalan, tiga tahun harus selesai,” katanya. 

Kurator Malioboro Park View, Marcelino Palit, menjelaskan manajemen lama dari apartemen tersebut sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 8 Maret 2021. Sehingga sudah ada perusahaan baru yang melanjutkan pembangunan. Ia mengakui nilai investasi Malioboro Park View ini cukup fantastis. Mengingat dari investasi bangunan lama sudah mencapai Rp304 miliar. Ia memastikan konsumen lama yang gelisah akibat pembangunan terhenti tetap dilayani meski nantinya akan dihitung kembali terkait harganya. 

“Investor baru yang membangun ini kami memastikan tetap melayani konsumen yang sudah membeli dari perusahaan lama yang dinyatakan pailit. Kami terus berkomunikasi dengan konsumen ini, total 371 unit yang sudah dibeli sebelum pembangunan terhenti. Terakhir kami bertemu pada akhir Juli 2022 lalu,” ujarnya. 

BACA JUGA: Belasan Influencer Naik Andong Mengitari Nol KM Jogja Kampanyekan Edukasi Kecantikan

Kawasan Malioboro Park View ini diklaim akan menjadi hunian superblok terbesar di Jogja dengan dilengkapi ruang terbuka hijau. Nantinya akan menjadi salah satu tempat nongkrong yang menarik dengan disediakan tempat kuliner. Kawasan ini telah mendapatkan izin lingkungan dari Pemkab Sleman Nomor 660/571 tertanggal23 September 2014 dengan nama Malioboro City, namun dalam perjalanan pembangunan terhenti. 

“Maka dengan adanya investor baru dan pembangunan mulai berjalan ini menjadi harapan baru bagi konsumen lama yang sudah membeli,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News