Advertisement

Duh, Harga Cabai di Kulonprogo Mulai Melejit

Catur Dwi Janati
Rabu, 07 September 2022 - 07:57 WIB
Arief Junianto
Duh, Harga Cabai di Kulonprogo Mulai Melejit Pedagang cabai di Pasar Bendungan, Wates, Selasa (6/9/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO — Tak butuh waktu lama, belum sepekan kenaikan harga bahan bahan minyak (BBM), harga komoditas cabai di Kulonprogo langsung melejit. Tak hanya cabai, komoditas bahan pokok lainnya juga berpotensi naik dalam waktu dekat pasca kenaikan BBM.

"Ternyata memang tidak perlu perhitungan hari, hitungan jam setelah pengumuman itu hari kemarin kita memantau itu udah naik, khusus untuk cabai merah keriting," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo, Sudarna di Pasar Bendungan, Selasa (6/9/2022). 

Advertisement

Cabai merah keriting contohnya, disebutkan Sudarna, cabai merah keriting naik dari kisaran Rp50.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram pasca kenaikan BBM.

Menurutnya kenaikan ini masih terjadi karena faktor psikologis. Pasalnya barang yang mengalami kenaikan kemungkinan masih stok lama, bukan merupakan barang stok yang baru datang dan terkena dampak kenaikan BBM dari rantai distribusi dari produsen ke pasar. 

"Jadi kami melihat faktor psikologisnya sangat tinggi. Sebenarnya kalau kami teliti, barang yang naik itu sebenarnya kan barang kemarin, belum barang hasil dari tempat produksi dibawa kesini, artinya ada fungsi transportasi yang sudah berubah," ujarnya.

Dampak kenaikan BBM diterangkan Sudarna memang bisa berdampak secara langsung maupun tidak langsung. Secara psikologis ataupun langsung karena rantai distribusi yang telah terdampak BBM.

"Jadi kesimpulan saya kalau yang mulai harga kemarin sudah naik, pasti karena dampak psikologis kenaikan BBM. Belum karena faktor riil barang itu dari tempat A ke tempat B sampai sini ada dampak dari transportasi," kata dia.

BACA JUGA: Update Jumlah Stok Darah di PMI Seluruh DIY

Sudarna berpendapat bila kenaikan harga bahan pokok kemungkinan akan terjadi di komoditas lain yang saat ini belum mengalami kenaikan atau penyesuaian. Apalagi untuk produk-produk yang dipasok dari luar Kulonprogo dan terkena dampak langsung kenaikan BBM, maka mau tidak mau akan dihitung ulang harganya.

"Kok saya kira hampir semua komoditas saya kira tetap terpengaruh. Karena memang banyak produk yang kita tahu di sini itu kan berasal dari luar Kulonprogo juga. Jadi yang khususnya untuk produk-produk komoditas yang berasal luar daerah itu pasti naik," kata dia.

Menyusul kenaikan ini, sejumlah bansos rencananya akan dikucurkan pemerintah. Skema ini menurut Sudarna bukan menurunkan harga bapok di pasaran melainkan membantu masyarakat agar tetap memiliki daya beli.

"Kalau dari skema yang sudah disiapkan kayaknya tidak masuk [operasi pasar] tapi bukan berarti tidak ada. Entah nanti melalui dana reguler kita nanti koordinasi dengan Dinas Perindag provinsi, bisa aja nanti ada operasi pasar. Tapi kalau skema yang pemerintah enggak operasi pasar, tapi hanya masyarakat itu diberi bantuan agar punya kemampuan untuk beli," tegasnya.

Meski tak menampik kedepannya harga sembako dan bapok akan naik, Sudarna berharap kenaikan yang terjadi di pasaran masih bisa dijangkau masyarakat.

"Ke depannya saya yakin pasti malah naik. Cuma naiknya itu yang diharapkan masih dalam taraf keterjangkauan masyarakat. Ya pasti ada harga baru, ada keseimbangan baru," ujarnya.

Salah satu pedagang cabai Pasar Bendungan, Jumiati menerangkan harga cabai di pasar kini mulai naik. Cabai merah keriting misalnya, dari harga Rp60.000 per kilogram kini telah mencapai Rp70.000 per kilogram. Sementara untuk cabai setan dan cabai rawit naik naik dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram.

"Mayoritas komoditas cabai naik ini. Mungkin itu, mungkin BBM naik itu, penjualan ada dampaknya, agak sedikit berkurang," tuturnya.

Dari pantauan harga di sikepoku.kulonprogokab.go.id pada Senin (5/9/2022) rata-rata harga cabai merah keriting terpantau naik Rp13.833 menjadi Rp71.333 per kilogram. Sementara untuk cabai rawit merah rata-rata naik Rp3.333 menjadi Rp45.000 per kilogram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement