Advertisement

Hari Kunjung Perpustakaan 2022: Perpustakaan Agen Transfer Ilmu Pengetahuan

Media Digital
Selasa, 13 September 2022 - 23:17 WIB
Bhekti Suryani
Hari Kunjung Perpustakaan 2022: Perpustakaan Agen Transfer Ilmu Pengetahuan Aktivitas pengunjung di perpustakaan - Ist

Advertisement

“Paradigma perpustakaan kini telah berubah dan berkembang. Peran perpustakaan sebagai manajemen koleksi hanya 10 persen, sebagai manajemen pengetahuan hanya 20 persen, sedangkan 70 persen peran perpustakaan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan.”

(Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional RI)

Advertisement


Bagi penggemar karya fiksi terutama fantasi, nama Neil Gaiman pasti tak asing. Ia adalah pengarang komik seri The Sandman dan novel bergenre fantasi—American Gods, Stardust, dan Coraline adalah tiga di antaranya. Sebagai penulis, dia punya perhatian besar dengan dunia perpustakaan.

Neil Gaiman mengatakan “Perpustakaan adalah gudang informasi dan memberikan akses yang sama kepada setiap warga negara. Ini adalah tempat yang aman. Surga dari dunia.”

Pernyataan Gaiman ini dapat dimaknai bahwa eksistensi perpustakaan harus bisa diakses oleh dan untuk semua orang, tanpa kecuali. Perpustakaan sebagai gerbang menuju pengetahuan, dasar untuk pembelajaran sepanjang hayat, pengembangan budaya individu dan kelompok sosial. Hal tersebut mendukung masyarakat berpengetahuan yang sehat dengan menyediakan akses yang memungkinkan penciptaan dan berbagi semua jenis pengetahuan.

September adalah bulan yang cukup penting bagi dunia literasi dan perpustakaan. Bahkan, sering kali dinyatakan September adalah bulannya kegemaran membaca. Pada tiap 8 September diperingati sebagai international literacy day (Hari Aksara Internasional), dan setiap 14 September dikenal sebagai Hari Kunjung Perpustakaan.

Penetapan Hari Aksara Internasional merupakan buah dari keprihatinan UNESCO terhadap kondisi keberaksaraan masyarakat dunia. Ditetapkan pada 1966, hari besar ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dunia akan pentingnya keberaksaraan. Untuk international literacy day 2022 mengusung tema “Transforming Literacy Learning Spaces”.

Sementara itu, Hari Kunjung Perpustakaan dimulai sejak 14 September 1995 pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. Penetapan Hari Kunjung Perpustakaan itu puya tujuan yang positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca generasi bangsa Indonesia serta mengoptimalkan peran perpustakaan sebagai ruang pembelajaran dan berkreativitas.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menegaskan paradigma perpustakaan saat ini harus berubah. Perpustakaan tidak lagi hanya deretan buku tetapi perpustakaan harus dapat mentransfer ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan sudah berubah, peran perpustakaan pun tidak lagi sekadar manajemen koleksi dan ilmu pengetahuan saja. Tetapi bagaimana perpustakaan dapat menjadi agen transfer ilmu pengetahuan untuk masyarakat.

“Paradigma perpustakaan kini telah berubah dan berkembang. Peran perpustakaan sebagai manajemen koleksi hanya 10 persen, sebagai manajemen pengetahuan hanya 20 persen, sedangkan 70 persen peran perpustakaan sebagai sarana transfer pengetahuan,” ungkapnya.
Menurutnya harus ada redefinisi perpustakaan. Salah satu definisi perpustakaan, kata dia, “adalah tempat untuk menemukan solusi menghapus belenggu kebodohan dan kemiskinan masyarakat. Membaca dan perpustakaan menjadi cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan.”

Senada dengan hal tersebut, Anggota DPR dari Komisi X Rano Karno mengatakan adanya urgensi perpustakaan. Meskipun saat ini informasi tersebar di mana-mana, terutama di internet, tetapi perpustakaan tetap menjadi tujuan yang paling relevan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan.

“Oleh karena itu, perpustakaan harus didukung dengan tenaga perpustakaan yang profesional,” kata Rano Karno. Rano Karno berharap Hari Kunjung Perpustakaan bisa menguatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai center of excellent ilmu pengetahuan.

Dalam merayakan Hari Kunjung Perpustakaan tersebut beberapa perpustakaan memiliki cara berbeda-beda antara perpustakaan yang satu dengan yang lainnya. Namun dari berbagai jenis perayaan yang mereka lakukan, hampir semuanya memiliki tujuan sama yaitu mengenalkan sekaligus mengajak masyarakat agar rajin berkunjung ke perpustakaan. Ayo kita ke perpustakaan! (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement