Advertisement
Gelar Bimtek, DPAD DIY Dorong Pustakawan Adaptif Terhadap AI

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tenaga Perpustakaan dan Pustakawan selama dua hari, Rabu (21/5/2025) hingga Kamis (22/5/2025) di Gedung Arsip DPAD DIY. Fokus utama kegiatan ini adalah pengenalan dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan perpustakaan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Zulfa Kurniawan menyebutkan, kegiatan ini merupakan upaya DPAD sebagai instansi pembina untuk meningkatkan kompetensi pengelola perpustakaan, khususnya dalam menghadapi era teknologi informasi dan AI.
Advertisement
BACA JUGA: Cara Menghitung Nilai Gabungan SPMB 2025, Jadi Syarat Bisa Lolos SMA Negeri di Jogja
“Dengan perkembangan teknologi AI, kami merasa perlu mengenalkan dasar-dasar AI kepada pustakawan agar penerapannya tepat guna di layanan perpustakaan, tanpa menghilangkan nilai-nilai etika dan empati,” jelas Zulfa, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, meski AI bisa mendukung layanan seperti menjawab pertanyaan pengunjung atau membuat konten promosi perpustakaan, peran pustakawan tetap vital. “AI tidak bisa menggantikan sentuhan manusia dalam pelayanan. Justru harus jadi pemicu untuk layanan yang lebih humanis,” ujarnya.
Zulfa juga menekankan pentingnya etika dalam pemanfaatan AI untuk karya tulis ilmiah. “Kami tekankan agar pustakawan tak asal copy-paste dari AI, tapi tetap menjaga integritas ilmiah,” tambahnya.
Oleh karena itu, Bimtek ini diisi banyak praktik penggunaan tools seperti Canva dan aplikasi AI lainnya untuk layanan dan promosi perpustakaan.
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Muhamad Sulhan yang hadir sebagai narasumber menyoroti pentingnya peningkatan literasi digital. Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), skor nasional tahun 2024 mencapai 43,34. Skor tertinggi berada di pilar keterampilan digital (58,25), sedangkan pemberdayaan masyarakat masih rendah (25,66).
“Artinya, masyarakat sudah bisa menggunakan teknologi, tapi belum optimal dalam memanfaatkannya secara produktif. Pustakawan punya peran strategis untuk menjembatani kesenjangan itu,” ujar Sulhan.
Ia menambahkan, perpustakaan masa depan harus jadi simpul kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan (pentahelix), terutama dalam fungsi mengompilasi, memfilter, dan memvalidasi informasi.
Melalui Bimtek ini, DPAD DIY berharap pustakawan di wilayahnya tidak hanya siap menghadapi era digital, tetapi juga mampu memanfaatkannya secara kritis dan etis untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran berbasis teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

OTK Bakar 3 Unit Bangunan Perkantoran di Puncak Jaya Papua, dari DPRD, Dinkes hingga Kemenag
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Harlah MAN 2 Sleman, Kemenag Sleman Apresiasi Kontribusi Madrasah Bagi Masyarakat
- Siap-siap! Tour de Merapi Segera Digelar di Sleman, Catat Tanggal Pendaftarannya
- Entri Data Calon Siswa di Sistem SPMB Sleman Keliru
- Pemda DIY Pastikan Layanan Publik Aman Saat ASN Jalankan WFA
- Satpol PP Kota Jogja Terus Sosialisasi Bahaya Rokok Ilegal ke Pedagang
Advertisement
Advertisement