Advertisement
Terus Dikebut, Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Capai 2,7%

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Sembari menyelesaikan proses pembebasan lahan, pembangunan fisik tol Jogja-Bawen Seksi 1 terus berlanjut. Hingga pekan ke-17, Jasamarga Jogja Bawen selaku pengelola pembangunan tol Jogja-Bawen sudah mengerjakan konstruksi sebesar 2,7%.
Dari pantauan Harian Jogja, Senin (19/9/2022), pengerjaan fisik sudah tampak di beberapa titik di Kapanewon Seyegan dan Tempel. Di Kapanewon Tempel, pengerjaan dimulai dari Kalurahan Banyurejo, tepatnya di sebelah barat SDN Banyurejo 1.
Advertisement
Direktur Utama Jasamarga Jogja Bawen, Dwi Winarsa, menjelaskan pengerjaan fisik tol Jogja-Bawen dimulai dari seksi 1 sepanjang 8,8 km.
“Lahan yang sudah siap 65 persen, yang bisa kami kerjakan di akses Banyurejo, kemudian Tirtoadi [Mlati], kemudian di jembatan-jembatan, di elevated saluran Mataram yang segmen tiga dan empat,” ujarnya.
BACA JUGA: Diduga Bermasalah, Belasan Izin Tanah Kas Desa DIY Ditinjau Ulang
Seksi 1 menjadi dimulainya konstruksi menimbang kesiapan lahan. Selanjutnya pada triwulan empat, November atau Desember akan dilanjutkan konstruksi di Bawen. Pembebasan lahan 65% tersebut hanya untuk di wilayah DIY yang mencakup rencana awal dan lahan tambahan. “Kalau belum sama lahan tambah sudah 95 persen,” ungkapnya.
Sementara untuk wilayah Jawa Tengah hingga saat ini belum ada lahan yang dibebaskan. Adapun pengerjaan konstruksi yang sudah dilakukan meliputi pekerjaan timbunan di tiga lokasi, jembatan di atas selokan Mataram, jembatan-jembatan sungai dan bangunan perlintasan seperti box underpass.
Sesuai arahan Kementerian Pekerjaan Umum, Jasamarga Jogja Bawen sudah mengakomodir clear zone, yakni area untuk meningkatkan keamanan pemakai jalan.
“Tiga meter itu dengan kelandaian satu banding enam, jadi kalau ada kendaraan mengalami trouble, selip dan sebagainya, tidak mengalami fatalitas terlalu tinggi,” ujarnya.
Seksi 1 ditargetkan selesai pada triwulan I 2024, kemudian Seksi 6 pada triwulan IV/2024. Tol Jogja-Bawen ditargetkan beroperasi awal 2027.
Untuk pembebasan lahan, menurutnya, sejauh ini komunikasi dan koordinasi dengan Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) masih lancar. Sementara soal lahan yang melewati cagar budaya dan tanah kas desa, menurutnya, saat ini masih proses komunikasi.
“Karena secara definitif belum ada lahan pengganti terhadap tanah kas desa, tapi kami sedang berproses meminta izin dilakukan pekerjaan konstruksi terlebih dahulu,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Gelar Master Class Coffee Series, Adhiwangsa Hotel Solo Hadirkan Ahli Kopi
- Pengunjung Solo Safari Membeludak pada Libur Akhir Pekan, Begini Suasananya
- Cerita Warga Mriyan Boyolali Berupaya Selamatkan Anggrek Merapi dari Kepunahan
- Cerita Penyintas Kusta hingga Bertemu Pujaan Hati di Kampung Sumber Telu Jepara
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Fantastis! Nilai Proyek Pengendali Banjir YIA Capai Rp1,4 Triliun
- Sukarelawan Lembaga Pengembangan Demokrasi Perlu Jalani Psikotes
- Polda DIY Gelar Doa Lintas Iman untuk Keselamatan 2023
- Rusak Rumah Nasabah di Gunungkidul, Pegawai Koperasi Didenda Rp1,5 Juta dan Utang Dianggap Lunas
- HUT PDI Perjuangan ke-50, PDI Perjuangan Tanam Pohon di Bantaran Kali Code
Advertisement
Advertisement