Tanah di Sekitar Kelok 18 JJLS Gunungkidul Bantul Sudah Mahal, Warga Enggan Menjual

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Harga tanah di sekitar Kelok 18 penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul dan Bantul sudah mahal. Meski demikian, warga enggan menjual tanah mereka dan akan memanfaatkan lahan untuk kepentingan usaha.
Lurah Parangtritis Topo mengatakan belum mengetahui pasti harga tanah di sepanjang jalur Kelok 18 yang menghubungkan Parangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, dengan Girijati, Purwosari, Gunungkiudul.
Di Parangtritis, jalur Kelok 18 melintasi empat dusun, yakni dari Dusun Grogol VII sampai dengan Grogol X. “Sampai saat ini belum ada warga yang mau menjual tanahnya, rata-rata akan digunakan sendiri untuk usaha setelah Kelok 18 Jadi,” katanya, Kamis (22/9/2022).
Menurut Topo, jalur Kelok 18 sebagian besar melewati tanah tutupan yang dikelola warga. Namun, ada sebagian kecil lahan milik warga yang sudah memiliki sertifikat hak milik (SHM). Saat pembebasan lahan, tanah dibeli pemerintah dengan harga Rp300.000-Rp400.000 per meter persegi.
Namun harga di sekitar Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang sudah jadi sekarang melambung, dari sebelumnya Rp350.000 menjadi Rp1,5 juta per meter persegi. Bahkan ia memprediksi setelah beroperasinya Jembatan Kretek II penghubung Samas dan Parangtritis bisa naik kembali di kisaran Rp2 juta. Jembatan Kretek II sudah jadi dan tinggal diresmikan.
“Tapi sejauh ini belum ada aktivitas jual beli lahan. Kebanyakan warga mau memanfaatkan lahan mereka,” ujarnya.
BACA JUGA: Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis
Topo mengatakan belum ada investor di desanya meski pembangunan jalur Kelok 18 sudah akan dimulai pada 2023 mendatang. Ia mengetahui Kelok 18 akan mulai dibangun pada Juni 2023 mendatang. Namun sampai saat ini belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah.
Sementara itu Kepala Dinas Penananam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bantul Annihayah mengatakan sampai saat ini belum ada investor yang masuk di sepanjang jalur Kelok 18. Namun banyak yang bertanya-tanya. Ia menduga investor masih melihat situasi dan kondisi. “Semua investor sekarang ngomong-nya tunggu Pemilu 2024,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Inilah Dua Jurus Jitu PT KAI Berantas Calo Tiket Mudik Lebaran 2023
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi Larang ASN Gelar Bukber Selama Ramadan, Ini Respons Pemkab Bantul
- Ramadan, Okupansi Hotel di Bantul Anjlok 30 Persen
- Jalan Jalur Evakuasi Gunung Merapi di Sleman Dilebarkan
- Revitalisasi Bendungan Beton Ponjong Gunungkidul Butuh Rp50 Miliar
- Pengguna Tanah Kas Desa Ilegal Bisa Dipidana, Kasatpol PP DIY: Ada Banyak Kasusnya
Advertisement