Advertisement
Ciri Khas Unik 6 Perempatan di Jogja, Ada yang Bau Pesing

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Jogja memiliki banyak simpang empat atau perempatan dengan ciri khas yang unik-unik. Setiap jalan membawa kesan tersendiri bagi para pengguna jalan.
Berdasarkan cerita-cerita warga di dunia maya maupun di dunia nyata, berikut ini ciri khas beberapa perempatan yang ada di Jogja:
Advertisement
1. Perempatan Gramedia
Perempatan dengan traffic light atau lampu bangjo ini berada di Jalan Jenderal Sudirman. Warga Jogja lebih mengenalnya dengan Perempatan Gramedia. Ciri khas perempatan ini adalah pengguna jalan dari arah Utara hanya bisa berjalan ke arah Selatan. Tidak seperti perempatan pada umumnya yang membolehkan pengendara belok ke kanan atau ke kiri, khusus di perempatan ini pengendara dilarang belok kemana pun agar tidak terkena tilang polisi.
2. Perempatan Ringin Jalan Kabupaten
Perempatan ini cukup kondusif dan jarang macet. Namun, lalu lalang kendaraan tiba-tiba berhenti total kalau ada bus besar melintas di sini. Jalanan akan menjadi macet karena ukuran lebar jalan yang tidak terlalu besar.
3. Perempatan Mirota Kampus Jalan Godean
Tidak pagi, tidak siang, dan tidak malam, perempatan ini sering macet persis di persimpangan jalan. Meski namanya simpang empat namun ukuran jalan yang menuju ke Utara dan Selatan tidak selebar jalan ke Barat dan Timur. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di daerah ini sering macet.
4. Perempatan Selokan Mataram Jalan Kaliurang
Ciri khas perempatan ini adalah memiliki bau pesing yang sangat menyengat. Kondisi ini disebabkan kotoran burung-burung yang bersarang di area hutan mini Fakultas Kehutanan UGM, yang lokasinya berada di sisi tenggara perempatan. Kotoran itu tidak hanya jatuh ke area lahan hutan tetapi juga jatuh trotoar dan bahu jalan. Bau pesing akan sangat menyengat setelah kawasan itu di guyur hujan. Tidak jarang pengguna kendaraan yang berhenti di bangjo perempatan ini terpaksa menutup hidung.
5. Selokan Mataram Jalan Magelang
Meski sudah ada lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) tetapi pengendara dari arah Timur dan Barat berjalan maju berbarengan. Arus lalu lintas pun menjadi semrawut, terlebih saat jam-jam berangkat dan pulang kantor.
6. Perempatan Pingit
Perempatan Pingit dikenal sebagai perempatan dengan lampu bangjo terlama di Jogja. Warganet pernah berkelakar di media sosial, saking lamanya durasi lampu di sini, sampai bisa menghabiskan masa muda. Waktu tunggu akan terasa sangat lama jika pengendara terkena lampu merah saat siang bolong. Sudah waktu tunggunya lama, tubuh kepanasan pula.
Itulah ciri khas beberapa perempatan-perempatan di Jogja. Ada lagi perempatan lain yang memiliki ciri khas yang unik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
Advertisement