Belum Semua Terealisasi, Regulasi Kuliah di Luar Kampus Perlu Diatur Lebih Detail

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan dikonversi menjadi sistem kredit semester (SKS). Akan tetapi belum semua program terealisasi karena perlunya regulasi yang mengatur lebih detail.
Adapun bentuk MBKM melalui kegiatan pembelajaran di luar kampus ada delapan yang terdiri atas pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di Satuan Pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen dan membangun desa/kuliah kerja nyata tematik.
Kepala Lembaga Riset dan Inovasi UMY, Profesor Dyah Mutiarin, menjelaskan dari delapan itu memang belum semuanya dapat terealisasi. Secara umum setiap kampus baru melaksanakan tiga yaitu magang, pertukaran pelajar, dan KKN. Hal ini karena sejumlah regulasi masih dibutuhkan untuk melengkapi program lain yang belum terealisasi.
BACA JUGA: Rangkaian HUT Ke-266 Kota Jogja Digelar 9 Hari Penuh, 14 Acara Siap Menyemarakkan
“Sejumlah kegiatan yang belum diatur secara detail adalah riset, enterpreneurship, sehingga perlu ada perubahan. Kemudian proyek kemanusiaan ini bentuknya menjadi sukarelawan saat bencana atau bagaimana. Kalau tidak ada bencana bentuk kegiatannya apa, ini juga perlu diatur,” katanya, Senin (27/9/2022).
Dyah mengatakan di sisi lain kampus juga harus mempersiapkan dengan matang mahasiswa sebelum diterjunkan ke luar kampus untuk mengikuti pembelajaran. Ia mencontohkan seperti magang maupun proyek independen, mahasiswa harus memiliki kemampuan. Jangan sampai ketika berada di dunia usaha dunia industri justru tidak bisa mengikuti alur dunia industri.
Selain itu pertukaran pelajar harus dengan kampus yang sejajar. Sehingga tidak diperbolehkan jika pertukaran pelajar status akreditasi kedua kampus memiliki perbedaan. Sebuah jurusan dengan terakreditas unggul maka jika akan menerjunkan pertukaran pelajar harus memiliki kampus dengan akreditasi unggul pula.
BACA JUGA: Ini Poin Pembahasan Saat Sosialisasi Tol Jogja-YIA
“Ini syaratnya memang agak menyulitkan, kadang yang unggul pasti banyak dilamar universitas lain,” ucapnya.
Ia mengatakan pertemuan ilmiah itu dalam rangka menampung masukan dari berbagai akademisi untuk mendetailkan aturan tersebut melalui keputusan rektor. Sehingga ke depan akan memudahkan mahasiswa dalam memilih delapan program MBKM tersebuit. “Misalnya riset seperti apa, kewirausahaan, kemudian proyek kemanusiaaan itu akan seperti apa. Penilaiannya bagaimana belum ada,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
Advertisement

Karina, Juara Putri Anak Indonesia Budaya Bertekad Lestarikan Mainan Tradisional
Advertisement
Berita Populer
- Pria Cilacap Dianiaya dengan Pisau di Penginapan Pantai Glagah, Begini Kronologinya
- Jembatan Kretek 2 Diserbu Pedagang Dadakan, Pemkab Bantul Segera Ambil Tindakan
- Arus Mudik Tinggal Sebulan Lagi, Dishub Gunungkidul Segera Survei Kesiapan Jalur
- Tahun Ini Pembangunan di Kawasan Tugu Tobong Gunungkidul Dilanjutkan
- XT Square jadi Pusat Thrifting Jogja, Pemkot Jogja: Kami Malah Tak Tahu, Akan Dievaluasi
Advertisement