Advertisement
Wisata Gunungkidul Punya Banyak Potensi, Media Sosial Harus Dimaksimalkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul bekerja sama dengan Harian Jogja menggelar talkshow Penataan Objek Wisata, Kunci Viral Digital Marketing Berkesinambungan di The Manglung View and Resto, Kalurahan Ngoro-oro, Patuk, Selasa (27/9/2022). Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Pariwisata Dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengatakan Gunungkidul memiliki banyak potensi mulai dari kawasan pantai, sungai, gua, hingga pegunungan. Tidak semua daerah memiliki potensi sebanyak Gunungkidul. “Hingga sekarang juga sudah ada 38 desa wisata di Gunungkidul untuk pengembangan sektor kepariwisataan,” kata Aldian saat menjadi narasumber di talkshow, Selasa pagi.
Advertisement
Dia menjelaskan pemkab sudah memiliki gagasan besar yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Induk Pariwisata Daerah. Dalam pengembangan, ada pengelompokan destinasi mulai dari wisata edukasi, kuliner, minat khusus, dan lain sebagainya. “Poinnya mengembangkan setiap destinasi agar memiliki ciri khas masing-masing,” katanya.
Dia mengatakan pandemi Covid-19 membuat perubahan besar dalam pengembangan pariwisata. Pasalnya, ada tren pengembangan yang didominasi ke arah digital sehingga media sosial dan Internet sangat dominan.
“Perubahan ini berdampak pada proses promosi. Meski tetap ada media konvensional, pemakaian medsos akan lebih digencarkan. Tim marketing kami juga terus belajar mengenali apa yang dibicarakan di media untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.
Dia menambahkan upaya pengembangan tidak hanya memanfaatkan media sosial. Pemkab juga menggandeng asosiasi mulai dari PHRI, HPI, BPJI hingga desa wisata untuk menyelenggarakan kegiatan guna menarik wisatawan.
“Kegiatan ini untuk memupuk kebersamaan dan rasa memiliki karena pengembangan tidak bisa dilakukan sendirian,” katanya.
BACA JUGA: Dispar DIY Dorong Wisata Berwawasan Lingkungan dan Inklusif
Pegiat media sosial di Gunungkidul, Aditya Putratama, mengatakan keberadaan media sosial sangat penting untuk promosi. Jangkauan audiens media sosial yang lebih luas sehingga berpengaruh terhadap pangsa pasar yang dibidik.
“Saya sudah merasakan sendiri saat mengelola snorkeling di Pantai Nglambor. Saya juga pernah mempromosikan gudeg di Karangrejek via medsos dan banyak dicari pembeli,” katanya.
Menurut dia, pengelola wisata sekarang sudah memiliki akun serta admin pengelola. Akun media yang dimiliki harus di-upadate secara berkala. “Harus berkelanjutan dan jangan mandek karena akan berdampak terhadap upaya promosi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
Advertisement
Advertisement