Advertisement

Begini Cara UGM Cegah Kasus Bunuh Diri

Anisatul Umah
Kamis, 13 Oktober 2022 - 20:47 WIB
Budi Cahyana
Begini Cara UGM Cegah Kasus Bunuh Diri Kampus UGM - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANUniversitas Gadjah Mada (UGM) menyebut layanan konsultasi masalah psikologi telah tersedia di hampir semua fakultas.

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito, menyarankan mahasiswa yang dirundung masalah agar memanfaatkan layanan tersebut.

Advertisement

Kasus bunuh diri mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) yang melompat dari rooftop salah satu hotel di kawasan Colombo, Sleman, Sabtu (8/10/2022) lalu menurutnya jadi masalah serius. Arie menyebut kondisi ini memang bukan semata-mata tanggung jawab universitas, tapi universitas akan melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Sebenarnya beberapa fakultas sudah melakukan upaya-upaya yang tujuannya memberikan konsultasi pada siapa pun, barangkali potensi ini [bunuh diri] bisa terjadi pada siapa pun. Ada [layanan di fakultas]," ucapnya ditemui di UGM beberapa hari lalu.

Universitas mengajak para dekanat untuk merumuskan upaya-upaya pendampingan. Tekanan yang dialami mahasiswa dari hal apa pun tidak bisa dianggap remeh.

"Ini seperti gunung es, ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi universitas lain untuk bisa mengantisipasi peristiwa yang sama, dan kami juga akan kembangkan pendampingan kepada mahasiswa supaya tanggung jawab universitas juga menjadi bagian dari gerakan bersama," kata dia.

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Bunuh Diri karena Depresi, Begini kata Rektor

Dia mengatakan layanan institusi saja tidak cukup. Perlu pendampingan komunitas baik himpunan mahasiswa jurusan atau angkatan agar bisa melakukan deteksi. "Mari bangun pendidikan yang ramah, pendidikan yang humanis. Masyarakat dan media sosial sangat ekspresif. Belum tentu mereka siap menghadapi tekanan ini itu. Butuh konsultasi tidak hanya yang bersifat kelembagaan, tapi juga komunitas yang mampu meyakinkan dirinya tidak sendiri," ujar dia.

Arie menyebut beberapa mahasiswa sudah mengakses layanan ini. Dia juga mengajak agar fakultas menjemput mahasiswa yang tengah mengalami masalah, jangan menunggu muncul kasus. "Ini enggak mungkin hanya universitas semata, tapi juga bantuan keluarga. Gejala pencegahan harus dilakukan," kata Arie. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement