Advertisement

Promo November

Lahan Tol Jogja YIA Habiskan Rp3,8 Triliun, Ada Rest Area & 4 Exit Toll

Ujang Hasanudin
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 18:47 WIB
Budi Cahyana
Lahan Tol Jogja YIA Habiskan Rp3,8 Triliun, Ada Rest Area & 4 Exit Toll Pembangunan Tol Jogja Solo. - Istimewa/PT Jogjasolo Marga Makmur

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran pembebasan lahan Tol Jogja Solo Seksi 3 atau Tol Jogja Yogyakarta Internatipnal Airport (YIA) senilai Rp,3,8 triliun

“Rp3,8 triliun untuk pembebasan lahan pada 2023 yang hanya untuk Tol Jogja Solo Seksi 3, dari Tirtoadi [Sleman] ke YIA,” kata Dian Hardiyansyah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Jogja-YIA, Kementerian PUPR dalam acara Sosialisasi Rencana Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo Seksi Jogja-Kulonprogo di DIY, di Parasamya, Kompleks Pemkab Bantul, Jumat (14/10/2022).

Advertisement

Dian mengatakan Tol Jogja YIA sebagian dibangun melayang atau elevated, terutama di Ring Road Barat. Sementara exit toll terdapat empat, yakni di Gamping, Sentolo, Wates, dan Bandara. Selain itu juga ada rest area di Gamping. Namun desain rest area yang akan dibangun berbeda dengan rest area yang selama ini ada di jalur tol.

Rest area tersebut akan berada di luar jalur tol yang dapat diakses oleh masyarakat umum selain pengguna tol. “Paling beda Gamping ada rest area di luar tol yang  dikhususkan untuk membangun UMKM sesuai dengan pesan Ngarso Dalem [Sri Sultan HB X],” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno mengatakan trase Tol Jogja-YIA memiliki panjang kurang lebih 38,75 kilometer yang terbagi di tiga kabupaten yakni Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Adapun seksi tiga ini dimulai dari Tirtoadi Sleman dan berakhir di YIA.

Trase tol ini membutuhkan luas tanah sekitar 5 juta meter persegi dengan perkiraan bidang yang dibutuhkan ada 6.173 bidang, “Khusus untuk Kabupaten Bantul, kapanewon yang terdampak tol ada di Sedayu yakni di Kalurahan Argomulyo dengan luas 272.044 meter persegi dengan jumlah bidangnya 491, dan Kalurahan Argosari seluas 114.537 meter persegi dari 663 bidang,” katanya.

Setelah sosialisasi dengan Bupati Bantul, Pemda DIY segera menyosialisasikan proyek Tol Jogja Solo ke masyarakat yang terdampak tol. Rencananya sosialisasi dilakukan pada Oktober dan November mendatang.

Setelah sosialisasi  akan diteruskan dengan tahapan konsultasi publik. Dalam tahapan tersebut pihaknya sudah memiliki daftar sementara  warga yang terdampak. Daftar itu akan dicocokan dengan peta bidang yang ada. Output dari proses itu adalah kesepakatan warga yang harapannya semua setuju lahannya dipakai untuk pembangunan jalan tol. Dengan demikian, dapat mempercepat proses izin penetapan lokasi (IPL) oleh Gubernur.  

BACA JUGA: Dua Kalurahan di Seksi 1 Proyek Tol Jogja-Solo Akan Dibebaskan

Ia berharap IPL akan keluar tahun ini. “Rencanya IPL di 2022. Kami berharap di 2022 sudah selesai untuk mempercepat tahapan pengadaan tanah di 2023,” ujarnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berharap proses pembangunan Tol Jogja YIA yang melewati Bantul bisa berjalan lancar. Ia meminta pemerintah kalurahan turut terlibat dalam proses pembebasan lahan dalam memperlancar dan mendukung tersedianya lahan untuk pembangunan jalan tol sebagai bagian dari kepentingan nasional.

“Pembangunan jalan tol saat ini sudah merupakan keniscayaan yang harus kita sadari bersama mengingat keberadaan jalan tol ini akan melayani tidak hanya pergerakan manusia, tapi barang dan jasa khususnya di wilayah Jawa,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perempuan Ditemukan Meninggal di Hotel Semarang, Polisi Dalami Bekas Cekikan

News
| Minggu, 10 November 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil

Wisata
| Senin, 04 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement