Advertisement

Hujan Deras, Belasan Sekolah di Kulonprogo Terendam Air

Catur Dwi Janati
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 11:47 WIB
Arief Junianto
Hujan Deras, Belasan Sekolah di Kulonprogo Terendam Air Banjir di SMKN 1 Temon. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO — Belasan sekolah di Kulonprogo dilaporkan terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di awal musim hujan. Sekolah pun menerapkan pembelajaran daring lantaran air masuk sejumlah rumah kelas.

Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastowo menerangkan setidaknya ada belasan SD dan beberapa SMP yang kebanjiran pada awal musim hujan ini. Tinggi genangan air di sekolah bervariatif, hingga paling parah membuat sekolah memberlakukan pembelajaran daring.

Advertisement

"Sedikitnya 13 SD dan enam SMP yang berada di wilayah Kapanewon Temon, Panjatan, Kokap dan Wates terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Beberapa sekolah genangan air sampai memasuki ruang kelas," ucap dia dikutip pada Jumat (14/20/2022).

Arif menginstruksikan sejumlah sekolah yang dilanda banjir untuk belajar di rumah. Sementara beberapa dokumen penting diharapkan dapat diselamatkan terlebih dahulu. 

"Dalam kondisi tersebut kami persilahkan siswa untuk belajar di rumah. Sekolah segera melakukan upaya mitigasi terhadap banjir yang menggenangi sekolahnya dan melakukan antisipasi dan penyelamatan dokumen, arsip  penting dan buku-buku serta peralatan elektronik," ucap dia. 

BACA JUGA: Menari dan Mengobati, Jadi Cara Pemuda Sentolo Ini Mengabdi

Meski banyak sekolah yang terendam banjir Arif belum mendapatkan laporan adanya kerusakan infrastruktur sekolah. Kendati demikian ia memerintahkan masing-masing sekolah untuk memeriksa apakah saluran air di lingkungan sekolah berfungsi dengan baik atau tidak. 

"Saluran air juga harus dicek berfungsi normal atau tidak. Karena cuaca buruk dan potensi hujan deras masih bisa saja terjadi. Untuk sementara jenis dan besarnya kerusakan belum bisa kami pastikan datanya. Tetapi sejauh ini hanya genangan air saja, belum kami dapatkan data kerusakan fasilitas sekolah," tandasnya. 

Mayoritas sekolah yang kebanjiran disebutkan Arif merupakan langganan banjir. Kebanyakan adalah sekolah di wilayah selatan. "Daerah-daerah tersebut memang langganan banjir, khususnya untuk wilayah Temon, Wates bagian selatan dan Panjatan bagian Selatan,"

"Beberapa sekolah letaknya memang ada di lokasi yang lebih rendah dari area di sekitarnya, contoh SMPN 2 Temon dan juga beberapa sekolah yang lain. Kondisi ini menyebabkan selalu terjadi genangan air apabila hujan turun terus menerus dalam intensitas yang tinggi, karena air di wilayah itu larinya ke lingkungan sekolah," ucap dia.

Diskdikpora sebenarnya telah melakukan sejumlah upaya menangkap banjir. Salah satunya meningkatkan fondasi atau lantai bangunan sekolah untuk menghindari air masuk ruangan yang telah dilakukan di Bonosoro, Lendah. Sayangnya upaya ini terbatas perihal alokasi anggaran sehingga perbaikannya pun bertahap, tidak bisa seketika menyeluruh. "Kami melaksanakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran," ujarnya. 

"Normalisasi saluran di dalam dan di luar lingkungan sekolah juga dimungkinkan sebagai opsi menghindari terjadinya genangan air," lanjutnya. 

Meski sebagian besar hanya itu-itu saja lokasi sekolah yang terjadi banjir, tetapi  Diskdikpora tak serta merta mengambil opsi regrouping pada sekolah langganan banjir ke sekolah yang tidak rawan banjir. Pasalnya regrouping sekolah perlu pertimbangkan banyak aspek.

"Regrouping sekolah mempertimbangkan banyak aspek, jarak siswa dengan sekolah yang di mana ini berhubungan dengan kemudahan aksesibilitas, lalu keterpenuhan jam mengajar minimal bagi guru, ketersediaan sarana pembelajaran dan lain-lain. Untuk sekolah-sekolah yang saat ini terkena banjir kami belum sampai pada rencana regrouping,"  ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 46 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy

News
| Jum'at, 26 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement