Advertisement
Bersenang-Senang dan Saling Menguatkan Melalui Wahana Keluarga Celebral Palsy

Advertisement
SLEMAN—Wahana Keluarga Celebral Palsy (WKCP) berkumpul bersama di Slaman City Hall, Sleman, untuk memperingati Hari Celebral Palsy Sedunia, Minggu (16/10/2022). Dengan mengambil tema Memajukan Kreativitas, Mari Meraih Inovasi Lebih Besar untuk Kesetaraan, anak-anak dengan Celebral Palsy serta orangtua pendampingnya bersenang-senang bersama melalui berbagai kegiatan.
Ada lomba, senam, pembagian doorprize, melukis, sampai foto bersama. Ketua WKCP, Hertiana Prasetyawati, mengatakan apabila kegiatan ini menjadi momen meningkatkan kreativitas dan inovasi yang sudah ada. “Hal ini agar bisa meningkatkan kulitas hidup keluarga,” kata Hertiana.
Advertisement
Dia juga berpesan pada para anggota yang tersebar di seluruh DIY untuk selalu kuat dan semangat mendampingi anak-anaknya. Lelah dan letih akan indah pada waktunya. “Kita juga perlu memanfaatkan teknologi dan kemajuan pengetahuan agar semakin baik dalam mendampingi anak-anak celebral palsy,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan apabila WKCP merupakan komunitas yang mulia. Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk komunitas yang anggotanya sudah mencapai 300 orang tersebut.
“Kepedulian Anda semua meningkatkan kualitas hidup para anak celebral palsy. Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya memberikan hak dan peluang yang adil kepada seluruh masyarakat, termasuk dalam layanan publik,” kata Kustini dalam sambutan tertulisnya.
Saat ini, pekerjaan rumah bersama yaitu mengurangi bahkan menghilangkan stigma negatif pada kelompok difabel. Perlu usaha yang terus-menurus dan konsisten. “Mari mulai dengan menyediakan fasilitas umum yang ramah, termasuk di ruang publik,” katanya.
Selain fasilitas yang ramah difabel, agar pendampingan dari pemerintah semakin tepat sasaran, Kepala Dinas Sosial Sleman, Eko Suhargono, mengatakan semua warga difabel perlu terdata. “Kelengkapan data penting bagi pemerintah untuk melakukan tindakan, memberikan kepedulian dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat,” kata Eko.
Pendataan bisa dilakukan melalui tingkat desa dengan membawa rekam medis yang menunjukan kondisi bersangkutan. Sehingga apabila perlu bantuan alat bantu, bisa diberikan oleh pemerintah sesuai kebutuhan. “Bantuan akan keluar apabila ada yang mengajukan, jadi silakan untuk mengajukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement