Advertisement
Ngeri! Ada 150 Kasus DBD dan 2 Orang Meninggal di Jogja, Ini yang Dilakukan Dinkes

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jogja per September lalu sudah mencapai 150 kasus. Dari jumlah itu, ada dua orang di antaranya meninggal dunia.
Untuk itu, agar jumlah kasus DBD tak terus bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD di musim hujan ini.
Advertisement
Kepala Bagian Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jogja, Lana Unwanah menyebutkan pihaknya sudah memberikan surat edaran bagi semua pihak untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
“Pemberantasan ini kami tujukan terutama di tempat-tempat umum, tempat ibadah, hingga tempat usaha dengan lahan kosong yang memungkinan nyamuk berkembang biak,” kata dia, Selasa (18/10/2022).
BACA JUGA: Kartu Prakerja Diklaim Beri Manfaat Bagi Ribuan Pencari Kerja
Lana juga menjelaskan gerakan satu rumah satu jumantik untuk menanggulangi DBD di kawasan perumahan juga digencarkan lagi. “Selain itu kami juga melakukan pemantauan jentik berkala dan mengaktifkan lagi juru pemantau jentik,” ujarnya.
Agar tak meluas dan terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD, lanjut Lana, Dinkes Jogja juga turut berkoordinasi dengan kelurahan-kelurahan. “Berlandaskan community deal yang sudah berjalan sebelumnya, koordinasi ini terus kami giatkan,” katanya.
Tak hanya itu, Dinkes Jogja juga turut meningkatkan sumber daya tenaga medisnya (tenaga kesehatan/nakes) untuk menangani DBD. “Dari peningkatan kapasitas nakes, melakukan penganggaran, memperbanyak sarana medis yang lebih memadai terutama dalam pendeteksian dini,” jelas Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Penyaluran MBG di Gunungidul Dirapel Seminggu Sekali
- Kuasa Hukum Mbah Tupon Kumpulkan Bukti Sidang Pidana Kasus Dugaan Mafia Tanah
- BPJS Kesehatan PBI Milik 6.600 Warga Kulonprogo Non-Aktif, Ini Penyebabnya
- Rasulan dan Hajatan Jadi Penyumbang Inflasi di Gunungkidul
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Atlet Popda 2025
Advertisement
Advertisement