Advertisement
Hama Regul dan Ketersediaan Air Jadi Kendala Pengembangan Minapadi di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul berkomitmen mengembangkan minapadi. Namun, upaya mewujudkannya tidak mudah karena ada sejumlah hambatan.
Selain ketersediaan air yang terbatas, minapadi juga terancam serangan hama regul atau berang-berang. Hewan predator ini berpotensi memangsa ikan-ikan did alam kolam.
Advertisement
Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Supriyono, mengatakan meski didominasi perbukitan, Gunungkidul tetap punya potensi pengembangan mindapadi. Ada lahan seluas 12 hektare yang bisa dipakai untuk membudidayakan padi dan kolam ikan.
“Potensinya ada di Kapanewon Ponjong, Karangmojo dan Wonosari. Sekarang juga masih terus dibudidayakan,” katanya, Jumat (21/10/2022).
Menurut dia, minapadi tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan. Jenis pertanian ini juga sebagai upaya pengembangan agrowisata.
Konsep tersebut sudah dikembangkan di Lembah Desa Pulutan, Wonosari. Total lahan seluas 2,5 hektare tidak hanya difungsikan untuk pertanian, tapi juga dibuat kolam untuk pemeliharaan ikan.
“Bud idaya minapadi ini juga dikembangkan menjadi destinasi wisata,” kata Supriyono.
Meski demikian, ia tidak menampik program minapadi tak sepenuhnya berjalan lancar. Hal itu tak lepas dari ketersediaan sumber air untuk kolam.
Dia mencontohkan, upaya pengembangan Lembah Desa Pulutan tidak hanya mengandalkan sumber alami, tapi juga memanfaatkan sumur bor guna menjaga ketersediaan air dalam kolam.
“Memang air jadi kendala dalam pengembangan sehingga tidak bisa semua lokasi digunakan untuk budidaya,” katanya.
Selain itu, permasalahan muncul pada saat budi daya. Pemeliharaan ikan dalam kolam sawah terancam oleh keberadaan hama regul atau berang-berang.
BACA JUGA: 3 Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Sleman, 2 Sembuh 1 Meninggal
“Memang harus diawasi agar ikan-ikan tidak dimakan regul. Meski demikian, kami tetap komitmen untuk pengembangan dengan terus mengajukan usulan perluasan budidaya setiap tahunnya,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan terus berkomitmen mengembangkan program minapadi. Menurut dia, pertanian terpadu ini memberikan banyak manfaat. Di satu sisi, para petani bisa memanfaatkan air dari kolam ikan sebagai tambahan pupuk untuk pemeliharaan tanaman padi. Sedang di sisi lain, petani juga dapat memperoleh dari hasil memelihara ikan.
“Ikan yang dihasilkan tidak hanya bisa dijual, tapi juga dapat dikonsumsi. Dengan begini, secara tidak langsung juga ikut mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Keracunan Makanan MBG di Bogor, BGN Sebut Akan Bertanggung Jawab
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
- Long Weekend Waisak, Jumlah Wisatawan di Bantul Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
- Tim Saber Pungli Gunungkidul Bakal Pelototi Layanan TPR Wisata Pantai Cegah Kebocoran
- Libur Waisak, Dispar Bantul Tambah Petugas Pemungutan Retribusi di TPR Parangtritis
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
Advertisement