Advertisement
Menjadi Usaha Jamu Kekinian dan Inovatif, UAD Dampingi UMKM Asy Syifa’

Advertisement
JOGJA-Geliat Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) mulai terasa kembali setelah sempat lumpuh di masa-masa awal pandemi Covid-19. Tidak hanya pelaku lama UMKM saja yang kembali menjalankan usahanya, namun justru semakin banyak UMKM-UMKM baru yang hadir memberikan warna pada persaingan usaha.
Tidak sedikit yang kehilangan pekerjaannya selama masa pandemi ini, sehingga mereka memilih untuk menjalankan usaha sebagai mata pencaharian. Tidak jarang para pendatang baru di dunia UMKM ini hadir dengan produk-produk yang inovatif dan metode pemasaran yang menarik dan masif. Hal tersebut membuat pelaku usaha yang lama juga harus melakukan inovasi.
Advertisement
Hal tersebut mendorong tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi dan Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan untuk melakukan pengabdian masyarakat di UMKM Jamu di Desa Tamanan Bantul. Tim ini diketuai oleh apt. Putri Rachma Novitasari, M. Pharm.Sci dengan anggota apt. Deasy vanda Pertiwi, M.Sc dan Etika Dyah Puspitasari S.Si., M.Pd.
Deasy Vanda Pertiwi selaku Dosen Farmasi UAD mengatakan Universitas Ahmad Dahlan bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Bantul dan UMKM Jamu Asy Syifa’ melaksanakan program “Pendampingan Pengembangan Produk Jamu pada UMKM”. Kegiatan yang diselenggarakan secara bertahap dari bulan Agustus hingga Oktober ini diharapkan dapat membantu UMKM untuk melakukan inovasi sehingga mampu berkompetisi dengan UMKM-UMKM baru yang tidak kalah inovatif.
"Sebelum dilakukan pendampingan, dilakukan diskusi antara tim PM dengan anggota UMKM Asy Syifa’ untuk mengidentifikasi permasalahan dalam menjalankan usaha. Anggota UMKM diajarkan analisis bisnis dengan metode SWOT sehingga strategi pengembangan usaha yang akan dilakukan lebih tepat," jelasnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (22/10/2022).
Selanjutnya dilakukan pedampingan antara lain mengenai inovasi bentuk dan jenis produk serta pengolahannya, pengemasan dan labelling produk, hingga ke cara promosi dan pemasaran. Anggota UMKM yang rata-rata berusia 40 tahun ke atas dan kurang familiar terhadap model penjualan dan promosi online merasa kesulitan untuk bersaing dengan pelaku UMKM dari generasi muda yang sangat gencar melakukan promosi dengan social media.
Sehingga dalam kegiatan ini salah satu yang menjadi fokus tim adalah melatih dan mendampingi UMKM dalam melakukan promosi dan penjualan melalui social media dan platform jual beli online. Dilakukan pendampingan mulai dari pembuatan akun social media khusus usaha, cara pengelolaannya, mengambil gambar yang menarik hingga membuat promosi produk.
Tim PM juga memfasilitasi anggota UMKM untuk mengikuti pelatihan inovasi produk jamu kekinian yang diharapkan akan menjadi terobosan baru untuk produk UMKM dan menarik konsumen dari generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KSAD Terbitkan Perintah Prajurit TNI Amankan Kejaksaan Seluruh Indonesia
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
Advertisement