Advertisement
Disbud DIY Luncurkan Buku Lampah Adat, Sajen dan Ubarampe Pengantin Gaya Yogyakarta
Advertisement
JOGJA - Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan DIY bersama Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Cabang DIY meluncurkan buku berjudul Lampah Adat, Sajen dan Ubarampe Pengantin Gaya Yogyakarta di Hotel Inna Garuda, Selasa (25/10/2022).
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY, Cahyo Hidayat, mengatakan DIY yang kaya akan budaya sehingga pantas disebut kota budaya.
Advertisement
Sebagian masyarakat DIY, kata dia, masih menjalankan berbagai rangkaian upacara tradisi yang berkaitan dengan dengan daur hidup manusia, yaitu meteng, metu, manten, dan mati.
Manten atau rangkaian upacara pernikahan dengan segala lampah adat, sajen dan ubarampenya hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Jogja.
Bagi masyarakat, kata dia, salah satu hal penting dalam prosesi pernikahan adalah para rias pengantin.
BACA JUGA: Optimalisasi Pengaduan Masyarakat dalam Meningkatkan Pelayanan Publik BPOM DI Yogyakarta
Perias pengantin, kata dia, bertugas memandu prosesi pernikahan sejak awal hingga akhir. Itulah sebabnya, seorang perias pengantin dianggap orang yang mumpuni dalam hal budaya adat perkawinan.
Menurut Cahyo, Harpi memang memiliki tanggung jawab terhadap prosesi pernikahan. Oleh sebab itu, Pemda DIY melalui Disbud DIY memfasilitasi penerbitan buku bertajuk Lampah Adat, Sajen dan Ubarampe Pengantin Gaya Yogyakarta tersebut.
“Untuk itulah, Harpi dan Dinas Kebudayaan DIY berusaha mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan lampah adat, sajen dan ubarampe. Jika tidak didokumentasikan, dikhawatirkan variasinya dapat menyebabkan semakin banyak perbedaan," kata Cahyo.
"Semoga ini bisa menjadi panduan, memang kalau kita mendokumentasikan berbasis ingatan, bila pengingat itu tidak bisa aktif lagi, dokumen itu akan berkurang, atau hilang, kalau didokumentasikan dalam bentuk buku akan menjadi langgeng sampai kapanpun," kata Cahyo.
Selain itu, melalui buku berjudul Lampah Adat, Sajen dan Ubarampe Pengantin Gaya Yogyakarta tersebut, Cahyo berharap masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih mendalam soal proses pernikahan gaya Yogayakarta berikut segala macam ubarampenya.
“Dengan begitu, masyarakat bisa tetap melestarikan tradisi. Betapa pun itu, dalam prosesi pernikahan gaya Yogyakarta mengandung simbol-simbol bernilai luhur,” ucap dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
Advertisement
Advertisement